Pages

  • Home
  • Sitemap
Netpacker
Netpacker
  • Home
  • Wahana
    • Wahana Wisata
    • Wisata Alam
    • Wahana Air
    • Zoo
    • Tempat Unik
  • Alam
    • Pantai
    • Pegunungan
    • Air Terjun
    • Goa
    • Kota
    • Sungai
  • Sejarah
    • Museum
    • Peninggalan Sejarah
    • Tempat Bersejarah
    • Candi
  • Catatan
    • Artikel
    • News
    • Tips dan Trik
  • Hotel dan Penginapan
  • Transportasi
  • Rest Area
    • Kuliner
    • Wisata Belanja
    • Oleh-oleh
    • Budaya

Komunitas Backpacker Malang Raya atau KBMR adalah sebuah komunitas yang beranggotakan orang-orang yang memiliki passion di dunia traveling dari Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu), Ngalamers. Sampai saat ini, komunitas ini menjadi satu-satunya wadah bagi para backpacker area Malang Raya untuk bisa saling berbagi pengalaman atau sharing kegiatan-kegiatan yang bersifat traveling.

KBMR secara resmi berdiri pada tanggal 22 September 2011, diawali dari sebuah group jejaring sosial yakni Facebook. Di awal tahun 2013, komunitas ini telah mempunyai lebih dari 1000 anggota, Ngalamers.


Berdirinya Komunitas Backpacker Malang Raya sendiri dimotori oleh Fikri B. Zakaria [Bejett], seorang mahasiswa sekaligus Backpacker aktif.

Menyadari bahwa sudah banyak komunitas backpacker di hampir setiap kota di Indonesia kecuali Malang, Fikri pun berinisiatif untuk membuat sebuah group backpacker di Facebook. Kemudian, ia mengangkat nama KBMR melalui sebuah acara Talkshow Bareng Trinity [Penulis Buku The Naked Traveler] di sebuah Universitas Negeri ternama di Malang. Fikri sendiri didapuk sebagai pembicara atas nama Komunitas Backpacker Malang Raya pada acara tersebut, Ngalamers.



Nah, sejak saat itulah, anggota KBMR mulai ramai. Setelah makin banyak anggota yang bergabung, KBMR pun kemudian mulai mengadakan gathering-gathering untuk sekedar nongkrong bareng sambil tukar pengalaman atau sharing rencana trip backpacking bersama, atau ikut berpartisipasi dalam acara-acara tertentu. Dari kegaitan-kegiatan itulah, para anggota KBMR bisa mendapatkan informasi-informasi akurat seputar destinasi wisata plus berbagai kisah pengalaman pribadi yang seru, menarik, lucu, gila, dan lain sebagainya dari anggota yang sudah berpengalaman.
Selain dari Malang, anggota Komunitas Backpacker Malang Raya juga banyak yang berasal dari berbagai daerah di luar kota, mulai dari Jakarta, Bogor, Bekasi, Kalimantan, Probolinggo, dan lain-lain. Namun tetap, kebanyakan masih berdomisili di Malang, baik sebagai mahasiswa atau pekerja.



Rupanya, latar belakang tempat asal anggota yang berbeda-beda itulah yang turut andil dalam membuat acara gathering KBMR selalu belangsung seru dan menarik.



Walaupun bisa dibilang masih seumur jagung, KBMR telah banyak ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang yang berhubungan dengan traveling seperti pada acara yang berjudul "A Backpacker Talkshow With Trinity The Naked Traveler", juga ikut meramaikan perayaan Earth Hour di wilayah Malang pada 31 Maret 2012. Bertepatan dengan Hari Bumi, Komunitas Backpacker Malang Raya melakukan short trip bareng ke Blitar [21-22 April 2012]. Selain itu, masih banyak sekali kegiatan yang dilakukan oleh komunitas satu ini.



Tertarik untuk bergabung dengan Komunitas Backpacker Malang Raya ini Ngalamers?
Caranya mudah banget dan tidak ada pungutan sama sekali untuk bisa menjadi anggota KBMR ini. Ngalamers cukup join di Facebook Group Komunitas Backpacker Malang Raya. Nanti, Ngalamers akan diapprove sama anggota lainnya yang telah terdaftar terlebih dahulu di group. Terus, pas komunitas ini lagi mengadakan gathering, Ngalamers ikut gabung saja. Di sana, Ngalamers akan bisa menambah wawasan baru sekalian kenalan sama anggota komunitas lainnya.


So Ngalamers, if you really love traveling and want to be a smart traveller, just join Komunitas Backpacker Malang Raya! ;D

Informasi lebih lanjut mengenai Komunitas Backpacker Malang Raya bisa Ngalamers dapatkan melalui:
Basecamp: Jl. Saxophone Perum Bumi Palapa Blok J2, Malang 65141
Facebook: Komunitas Backpacker Malang Raya
Twitter: @BackpackerMLG

Atau, via Moderator Komunitas Backpacker Malang Raya:
Fikri : 085718137347 @Hokitravelr
Sherly: 08977469701

"Backpacking is not just travelling with low cost and having fun, but how we can appreciate, learn from each other and contribute to." - Komunitas Backpacker Malang Raya


Sumber
0
Share



BAYANGKAN diri Anda dan teman Anda dikunci dalam satu ruangan dan hanya memiliki waktu satu jam untuk memecahkan teka-teki juga mencari kunci, dan kode untuk bisa keluar. Jika penasaran dan tertarik sekali maka Anda bisa mencobanya di Escape Hunt Jakarta, Anda dijamin akan datang untuk bermain lagi!

Escape Hunt Jakarta ini dibuka pada bulan Mei 2014 oleh Wito Krisnahadi dan sekarang menduduki posisi nomor 1 di TripAdvisor. Konsep permainan ini bukanlah sesuatu yang baru dan sebenarnya berasal dari game online di mana Anda harus berusaha kabur dari sebuah ruangan. Franchise pertama Escape Hunt Experience ini dibuka di Bangkok.

"Saya dulu bermain game ini di Bangkok bersama keluarga saya. Bagi saya dan keluarga, ini merupakan sebuah pengalaman yang unik bahkan sampai dua hari ke depan, saya dan keluarga masih sering bahas tentang game tersebut. Jadi di Jakarta saya pikir, bisa menjadi suatu hal yang berbeda dan semua orang bisa suka," kata Wito.

Escape Hunt Jakarta terletak di daerah Kemang, lebih tepatnya di Jl. Kemang Raya no 15, Kemang, Jakarta Selatan. Untuk lebih memudahkan Anda yang baru pertama kali ke sana, Anda bisa mengambil patokan KFC Kemang, karena gedungnnya berada tepat di seberang. Jika Anda masih tersesat maka Anda bisa menghubungi (012) 7179 4600 untuk minta bantuan mereka. Jika Anda memutuskan untuk pergi di hari Sabtu-Minggu, maka akan menjadi ide baik jika Anda menghubungi mereka terlebih dahulu. Tempat ini buka dari jam 9.30 pagi hingga 9.30 malam dengan pemesanan game terakhir pada jam 8 malam.

"Escape Hunt Jakarta memiliki 6 ruangan dengan 3 tema cerita, masing-masing ruangan maksimal 5 orang yang bermain dan waktu yang dibutuhkan untuk bermain kira-kira satu jam. Nah di hari biasa tidak begitu ramai, biasa hanya corporate saja jadi kalau ada tamu datang dan ada ruangan kosong maka bisa langsung main. Tapi di hari Sabtu-Minggu itu beda cerita, karena ramai sekali. Jadi lebih baik jika tamu menelepon terlebih dahulu untuk meminta jadwal pada hari itu," kata Wito.

Game ini didesain untuk semua orang, tidak ada yang terlalu tua atau teralu muda untuk bermain. Anak kecil sangat diperbolehkan untuk bermain, tetapi Escape Hunt Jakarta tetap meminta orang tua atau orang dewasa untuk menemani mereka karena takur teka-tekinya teralu sulit. Jika Anda berada di posisi tidak bisa menemukan jawaban atau bingung, jangan khawatir karena Anda bisa bertanya pada Game Masters untuk mendapat clue. Untuk setiap clue yang ditanyakan, anda akan didenda satu menit jadi berhati-hatilah.

"Saya sudah pernah main yang 'kidnapping in the study'. Permainannya seru banget, time management, focus, creativity, team work, dan problem solving itu diasah semua. Lain kali saya akan main yang 2 tema lainnya," tutur Jessica, pengunjung Escape Hunt Jakarta.

Setelah selesai bermain, Anda akan diundang "Tea Party" untuk menikmati hindangan teh di area resepsionis yang luas dan sejuk. Setelah itu Anda boleh meminjam kostum detektif Inggris zaman dahulu dan berfoto seperti detektif Sherlock Holmes. Escape Hunt Jakarta memberikan layanan bilingual juga. Jadi jangan khawatir jika Anda ingin mengajak teman-teman bule Anda untuk ikut bermain.


Sumber
0
Share


Osaka adalah kota ketiga di Jepang dan salah satu wilayah metropolitan terbesar di dunia, dengan hampir 20 juta orang Terletak di mulut Sungai Yodo di Teluk Osaka , di daerah Kansai pulau utama Honshu, Osaka adalah kota di Jepang dan juga merupakan sebuah kota yang ditunjuk di bawah Undang-undang Otonomi Daerah dan ibukota Prefektur Osaka.”





Osaka adalah kota terbesar di kawasan Keihanshin sebagai pusat industri dan pelabuhan untuk daerah metropolitan Osaka-Kobe-Kyoto.Osaka merupakan sebuah metropolis air yang dikenal dengan sungai-sungainya dan jumlah jembatan terbanyak di Jepang. Ada dua pusat kota di Osaka, yakni Umeda di sebelah utara, dan Namba di sebelah selatan. Kedua pusat kota ini dihubungkan oleh jalan utama yang bernama Midosuji. Kantor-kantor perdagangan, bank, dan konglomerat Jepang umumnya terpusat di sekitar Jalan Midosuji. Jalan Midosuji dikenal dengan pemandangan daun-daun pohon ginkgo yang menguning di musim gugur.

Osaka merupakan sebuah metropolis air, dengan sungai-sungainya dan jumlah jembatan terbanyak di Jepang sampai tidak terhitung jumlahnya. Menurut orang Jepang, ada “808 bangunan jembatan” di Osaka. Konon bagi orang Jepang, angka “8083 merupakan jumlah yang sangat banyak, dan sama artinya dengan tidak terhitung. Sebenarnya jumlah jembatan yang ada di Osaka adalah 790, di antaranya, 761 jembatan yang dikelola oleh pemerintah kota Osaka.

Ada dua pusat kota di Osaka, yakni Umeda di sebelah utara, dan Namba di sebelah selatan. Kedua pusat kota ini dihubungkan oleh jalan utama yang bernama Midosuji. Kantor-kantor perdagangan, bank, dan konglomerat Jepang umumnya terpusat di sekitar Jalan Midosuji. Pemandangan Jalan Midosuji dengan daun-daun pohon Ginkgo yang menguning di musim gugur sangatlah indah.





Sejarah

Osaka yang dikenal sebagai Naniwa sudah menjadi pintu gerbang perdagangan internasional sejak sekitar abad ke-5. Pelabuhan Naniwazu merupakan pintu masuk ke Jepang kuno di periode Tumulus (709 AD) di saat perdagangan dengan Tiongkok dan semenanjung Korea mencapai puncaknya.Osaka pernah menjadi ibukota Jepang kuno di zaman Naniwa (pertengahan abad ke-7 sampai pertengahan abad ke-8).
Kekacauan akibat perang berkelanjutan yang dimulai sejak akhir zaman Kamakura sampai zaman Istana Utara dan Selatan membawa kehancuran Naniwa.Pada tahun 1583, Toyotomi Hideyoshi berhasil menjadi pemersatu Jepang dan membangun istana yang diberi nama Istana Osaka di lokasi reruntuhan kuil Osaka Honganji . Pemukiman penduduk di sekitar Istana Osaka akhirnya meluas menjadi kota pusat ekonomi dan pemerintahan yang bernama Osaka.

Toyotomi Hideyoshi 

Pada tahun 1583, Toyotomi Hideyoshi berhasil menjadi pemersatu Jepang dan membangun istana yang diberi nama Istana Osaka di lokasi reruntuhan kuil Osaka Honganji . Pemukiman penduduk di sekitar Istana Osaka akhirnya meluas menjadi kota pusat ekonomi dan pemerintahan yang bernama Osaka.

Sesudah meninggalnya Toyotomi Hideyoshi dan jatuhnya Istana Osaka, shogun Tokugawa Ieyasu memindahkan pusat pemerintahan Jepang ke Edo. Pemerintahan yang disebut Keshogunan Edo membangun kembali istana dan kota Osaka.

Di zaman Edo, di Osaka dibangun kawasan pergudangan, kanal-kanal, dan jembatan-jembatan yang mendorong lajunya perdagangan. Pada saat itu, Osaka dikenal sebagai “Dapur Negeri” (Tenka no Daidokoro) karena Osaka merupakan pusat distribusi bahan makanan untuk seluruh Jepang. Harga beras untuk seluruh Jepang dipatok berdasarkan harga beras Pasar Beras Dojima yang ada di Osaka.

Pemerintah Keshogunan Edo mengutus polisi keshogunan kota Osaka (Osaka-cho Bugyo) untuk membagi pemukiman penduduk berdasarkan lokasinya: Rukun Utara (Kita-gumi), Rukun Selatan(Minami-gumi), dan Rukun Temma (Temma-gumi). Rukun Utara dan Rukun Selatan berada di distrik yang sekarang disebut Chuo-ku sedangkan Rukun Tenmangu berada di sekitar kuil Osaka Temmangu yang terletak di distrik Kita-ku. Pada saat itu, Osaka disebut dengan nama Osaka san-go (tiga distrik Osaka) karena merupakan gabungan dari tiga rukun penduduk.

Sesudah Restorasi Meiji (1868) selesai, pemerintahan Meiji membentuk Prefektur Osaka yang terdiri dari kota Osaka san-go dan wilayah yang ada di sekelilingnya. Nama kota juga dikembalikan seperti semula, menjadi Osaka ('*) tanpa akhiran “san-go,” dan penggantian huruf kanji untuk kata “saka” yang digunakan untuk menulis kata Osaka. Berdasarkan peraturan pembagian wilayah Gun-ku-cho-son, kota Osaka kemudian dibagi menjadi 4 distrik: Kita-ku, Higashi-ku, Nishi-ku, dan Minami-ku.




Kebudayaan


Kue Takoyaki berisi guritaOsaka terkenal dengan budaya Kuidaore (makan sepuasnya) yakni makan dan makan terus sampai tidak kuat makan lagi dan jatuh terlentang. Makanan khas Osaka adalah Okonomiyaki (goreng telur isi irisan kol dengan topping daging babi atau makanan laut), Takoyaki (goreng tepung bulat isi gurita), dan Kushikatsu (tusukan sayur atau daging dibungkus tepung roti lalu digoreng). Okonomiyaki, Takoyaki, dan Udon (mie dari tepung terigu) adalah contoh dari budaya Konamono (makanan dari tepung terigu) yang digemari orang Osaka.




Awa-okoshi (berondong beras manis) dan Konbu (rumput laut yang dikeringkan) adalah oleh-oleh khas Osaka.

Bagi orang Osaka dan juga bagi orang yang tinggal di Jepang bagian barat, kata “daging” (niku) tanpa menjelaskan jenisnya, berarti daging sapi. Di Osaka, kalau tidak dinyatakan sebelumnya, umumnya Sukiyaki berarti Sukiyaki daging sapi.



Orang Osaka terkenal sebagai pebisnis yang ulung. Setahun sekali sewaktu diadakan festival Tooka Ebisu (9, 10, 11 Januari), para pedagang dan pemilik bisnis di Osaka tidak akan melewatkan kesempatan berkunjung ke kuil Ebisu agar lancar dalam berbisnis. Kuil Ebisu yang paling terkenal di Osaka adalah Imamiya-Ebisu yang terletak di dekat mal Namba Parks.



Selain pintar dalam berdagang, orang Osaka juga cermat dalam berbelanja. Perempuan setengah umur dari Osaka (Osaka no Obasan) adalah stereotipe perempuan setengah umur penduduk Osaka yang cerewet, suka mengeluh, dan gigih menawar harga barang sampai semurah mungkin.

Orang Osaka umumnya suka bersikap terus terang, terbuka dan lebih banyak humor dibandingkan dengan orang Jepang pada umumnya. Keterbukaan ini menguntungkan Osaka sebagai pusat perdagangan internasional. Orang Osaka yang lebih banyak humor menjadikan Osaka sebagai kota yang menghasilkan pelawak-pelawak Manzai laris yang kemudian hijrah ke Tokyo dan menjadi pembawa acara di televisi. Pentas sandiwara komedi Yoshimoto Shin-kigeki merupakan hiburan asli Osaka yang terkenal ke seluruh Jepang.



Osaka adalah juga kota yang ramah terhadap pengendara sepeda. Seluruh pelosok kota dapat dicapai dengan sepeda, walaupun sepeda yang diparkir sembarangan menjadi masalah bagi pemerintah kota.

Perbedaan mencolok antara Osaka dengan kota-kota lainnya di Jepang adalah sisi tempat berdiri di tangga berjalan. Di Osaka, pengguna tangga berjalan harus berdiri di sebelah kanan, sedangkan sebelah kiri adalah jalur untuk mendahului. Orang Osaka bisa cepat dikenali dari sisi tempat berdiri sewaktu naik tangga berjalan. Kebiasaan berdiri di sisi kanan tangga berjalan dimulai sejak Pameran World Expo ’70 yang dilangsungkan di Osaka.


Transportasi






Osaka mempunyai penerbangan langsung dengan kota-kota besar di dunia. Bandar udara daerah Kansai bernama Bandara Internasional Kansai yang dibangun di atas pulau buatan. Bandar udara penerbangan domestik bernama Bandara Internasional Osaka yang terletak di kota Itami dan kota Toyonaka yang berbatasan langsung dengan Osaka.


Stasiun Shinkansen bernama Shin-Osaka. Jaringan kereta JR dan kereta swasta menghubungkan Osaka dengan kota-kota di daerah Kansai. Jalur kereta swasta Keihan dan Hankyu menghubungkan Osaka-Kyoto, jalur kereta Hanshin dan Hankyu menghubungkan Osaka-Kobe, jalur kereta Kintetsu menghubungkan Osaka-Nara serta Osaka-Nagoya, dan jalur Nankai menghubungkan Osaka-Wakayama.

Kapal feri lintas batas menghubungkan Osaka dengan Pusan di Korea Selatan dan Shanghai yang berangkat dari Osaka International Ferry Terminal yang terletak di Nanko, Osaka Bay Area.



Seluruh pelosok kota dapat dicapai dengan jaringan terpadu kereta bawah tanah dan bus kota yang dikelola oleh pemerintah kota. Kereta otomatis tanpa masinis yang naik di dalam kereta yang disebut OTS (Osaka Port Transport System) merupakan sarana transportasi di Osaka Bay Area.


Istana Osaka



Taman dan sungai yang ada di sekeliling Istana Osaka merupakan tempat untuk menikmati bunga Sakura (O-hanami) di musim semi. Kapal pesiar yang disebut Osaka Aqua-bus membawa wisatawan menyusuri sungai sepanjang Taman Sakuranomiya.


Namba dan Shinsaibashi




Daerah Namba dan Shinsaibashi merupakan daerah dengan toko-toko dan restoran yang paling ramai dikunjungi wisatawan di akhir pekan dan hari libur. Di sekitar jembatan Dotombori bisa disaksikan papan nama restoran berbentuk robot kepiting raksasa, ikan buntal raksasa dan papan reklame perusahaan permen Glico. Di daerah Namba terdapat mal yang dipadu dengan taman hijau bernama Namba Parks.


Aquarium Kaiyukan di Tempozan



Di dalam akuarium raksasa dipelihara ikan paus jenis Whale shark yang walaupun ukuran badannya raksasa, makanannya hanya udang-udang kecil. Akuarium ini membanggakan koleksi sekitar 580 jenis satwa laut kawasan Asia Pasifik.


Universal Studios Japan



Sebuah taman bermain yang besar di Osaka yang selalu penuh dengan pengunjung di akhir pekan dan waktu liburan anak-anak sekolah.


Umeda


Di Umeda terdapat jaringan toko-toko di bawah tanah terbesar di Jepang yang menghubungkan pusat perbelanjaan besar Hankyu, Hanshin, dan Daimaru.


Tenjinbashi Shopping Street


Pusat perbelanjaan terpanjang di Jepang yang menempati lokasi yang panjangnya 2,6 kilometer.


Menara Tsutenkaku



Menara ini merupakan simbol Osaka sekaligus kebanggaan penduduk Osaka di zaman dulu. Di sekeliling menara bisa dilihat pemandangan sudut kota lama yang hampir tidak pernah berubah sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu.


Tennoji Zoo


Lesser Panda dan Koala merupakan kebanggaan kebun binatang Tennoji yang terletak di dalam kompleks Taman Tennoji. Di dekat kebun binatang terdapat taman khas Jepang.


Kuil Shitennoji



Kuil agama Buddha tertua di Jepang yang dibangun oleh Pangeran Shotoku.


Kuil Sumiyoshitaisha



Kuil besar agama Shinto yang banyak dikunjungi oleh orang Jepang yang melakukan kunjungan pertama ke kuil di awal tahun baru (Hatsumode).


Banpaku Kinen Koen




Taman yang terletak di kota Suita dan kota Ibaraki dapat dicapai dengan kereta monorail. Taman ini terkenal sebagai tempat rekreasi warga kota dan tempat melihat bunga Sakura di musim semi. Masih di dalam kompleks Taman Expo 70 terdapat taman tradisional Jepang dan taman bermain yang bernama Expoland.


Rinku Outlet



Tempat ini merupakan kumpulan outlet barang-barang bermerek yang ada di dekat Bandara Internasional Kansai. Tersedia bis antar-jemput gratis yang menghubungkan tempat ini dengan bandara.


Air Terjun Mino


Tempat menikmati pemandangan daun-daun musim gugur sekaligus tempat piknik yang populer bagi warga kota.



Sumber
0
Share


Anda sudah punya mimpi indah dalam rangka merayakan valentine? Apakah Anda berencana untuk mengajak pasangan liburan ke Bali dan memberinya kejutan? Bagaimana jika kejutan itu berupa menginap di sebuah penginapan bernuansa desa nelayan? Tentunya, kehidupan sehari-hari di ibu kota penuh dengan aturan, polusi, dan waktu yang selalu memburu. Dengan menginap di penginapan yang bernuansa desa nelayan ini tentunya Anda bersama pasangan bisa mendapatkan ketenangan. Penginapan itu bernama Udang House atau terkenal juga dengan nama Bambu Indah.



Ketenangan yang Anda impikan dan malam valentine yang romantis bisa Anda peroleh di sini karena suasana yang ada di penginapan Udang House yang sangat luar biasa. Di bawah kamar atau suite yang Anda pesan di Udang House merupakan sebuah tambak udang segar.  Suite di Udang House berlantai kaca, sehingga Anda bisa menyaksikan panorama bawah laut. Di luar, saat gelap suite akan diterangi dengan lampu yang terbuat dari keranjang udang yang telah diubah menjadi wadah lampu.



Udang House terletak di sumber air mancur segar yang aliran airnya berfungsi juga untuk memasok kolam renang dan dilengkapi dengan teras pribadi untuk berendam di sekitarnya. Kamar mandi sebagian berada di dalam ruangan dan luar ruangan, sehingga para tamu berkesempatan untuk berkomunikasi dengan alam. Kaca ubin di atap kamar mandi memungkinkan masuknya cahaya matahari dan bulan di malam hari.

Udang House merupakan fasilitas menginap paling unik dari kawasan Bambu Indah yang ada di Bali. Setelah Anda memasuki ruangan Udang House, Anda akan kagum dengan konsep lantai yang terasa magis. Lingkungan sekitarnya dikelilingi oleh taman alami yang ditata dengan sangat baik. Tanpa diragukan lagi, penginapan unik ini akan membawa pengalaman desa nelayan lokal yang menarik bagi Anda. Valentine bisa menjadi lebih berkesan!


Udang House terletak di Banjar Baung, Desa Sayan, Ubud-Bali. Anda akan sampai di sana dalam waktu 15 menit dari Desa Ubud. Harga per malam berkisar antara Rp 1.850.000,- sampai Rp 2.000.000,- per malam, tergantung Anda memilih kelas yang mana. Fasilitas lain yang bisa Anda nikmati ketika menginap di Udang House ialah free WIFI, sarapan, Mini bar, afternoon tea, dan lain-lain.




Sumber : Panduan Wisata
Image : Bambu Indah
0
Share


Ketika Anda memikirkan " Maid Cafes " , apa hal pertama yang terlintas dalam pikiran anda? Gaun berenda , " moe " pelayan , nasi kari dan cokelat ? Coba gabungkan itu semua,  apa yang Anda dapatkan? Yup , " Warring States " era peperangan di Jepang !




Mononopu adalah Cafe bergaya Sengoku yang baru saja di buka tahun 2012 yang terletak di Chuu-ou Dori beberapa blok utara stasiun JR Akihabara , di gedung yang sama dengan Pinafore 2. Terletak di lantai 5 dan terdapat pintu menuju kebelakang bangunan . Tata letak cukup luas , terdapat tempat duduk untuk sekitar 30 orang di meja kayu -kayu dan bar .Berhiaskan gambar satria samurai . Obor palsu membakar pada tiang-tiang sekitar bar , dan di belakang ruang " VIP ". Salah satu fitur yang lebih menarik adalah pintu menuju kamar kecil . Pintu ini berputar di sekitar pusatnya , bukannya bergantung pada satu sisi , sehingga hampir seperti memasuki lorong rahasia untuk sampai ke toilet .


Ada biaya sekitar 500 yen  per jam , atau 1000 yen untuk " Gold Tea Room " VIP Area. Anda harus sedikit berhati-hati tentang hal ini , karena bisa saja anda di kenakan sewa 2 jam berikutnya hanya karena ulahs taff yang cukup lama menyajikan hidangan teh pencuci mulut . Namun jika Anda mendapatkan kartu poin, anda akan mendapatkan potongan harga sesuai jumlah poin yang anda kumpulkan . Anda akan mendapatkan 1 poin untuk sewa per 1.000 yen dengan amsa berlaku kartu sekitar 1 tahun. poin-poin itulah yang harus anda kumpulkan untuk potongan selanjutnya.




Pelayan disana sangat ramah , setidaknya satu dari mereka dapat berbicara sedikit bahasa Inggris . Mereka berada di "full-recruit mode", dengan beberapa pelayan berdiri di Chuu - ou Dori membagi-bagikan selebaran . Entah apa yang dimaksud dengan "full-recruit mode", yang saya tahu Mereka akan memandu anda ke kafe dan berbicara ramah dengan Anda di sepanjang jalan . . Jika Anda berbicara bahasa Jepang , percakapan akan jauh lebih menarik . Pakaian dari pelayan-pelayan itu cukup unik, kombinasi dari celemek putih berenda dan gaun biru , dengan bantalan bahu pink dan emas - berselubung pedang... jangan khawatir... cuma pedang Plastik tentunya...




Menu makanan atau minuman disana menggunakan bahasa Inggris yang akan memudahkan anda untuk memilih makanan. Namun meski dengan bahasa inggris, pelayan akan dengan detail menerangkan dan menggambarkan menu yang anda pilih. Makanan yang di sajikan termasuk makanan yang umum di jepang seperti nasi kari, pasta, telur dadar dan di tambah beberapa makanan penutup. Untuk minuman di dominasi minuman ringan, koktail dan ada juga minuman beralkohol.






Untuk harga... hummm relatif lebih mahal sih, 1000 yen untuk semangkuk nasi kari. jadi untuk sekali makan anda bisa menghabiskan sekitar 2000 yen. 1000 yen nasi kari, 500 yen ice coffee, dan 500 yen untuk charge jika berfoto dengan maid disana. gila... foto juga ada ongkosnya yak... dan ternyata hanya memfoto makanan aja yang tidak di kenakan biaya.





Ketika kopi di sajikan keluar, pelayan akan menaruhnya dengan sangat hati-hati di meja anda. kemudian pelayan akan mengeluarkan pedang, memberikan nyanyian singkat dan pola berbentuk hati dengan jari. mereka juga akan meminta pengunjung untuk mengikuti apa yang mereka lakukan. demikian juga saat hidangan utama datang, mereka akan melakukan hal itu lagi. benar-benar seni penyambutan yang unik dan lucu.



Disana juga terdapat souvenir yang bisa anda bawa pulang. Seperti Cangkir Kopi seharga 1.560 Yen dan beberapa makanan kecil.




Nama : Mononopu ( www.Mononopu.com )
Lokasi : Chuu-ou Dori, dekat dengan gedung "Boku-tachi no Tarou" . lantai 5 atau 1 lantai diatas Pinafore 2.
Harga : Menengah keatas

0
Share
Newer Posts Older Posts Home

Popular Posts

  • Hotteok, Primadona Baru Kuliner Korea
    Hotteok adalah panekuk berisi pasta kacang, dijual sebagai makanan jajanan Korea Selatan. Kue ini digoreng dengan minyak yang cukup bany...
  • Sejarah Candi Borobudur ( Part 7 : Relief )
    Pada dinding candi di setiap tingkatan — kecuali pada teras-teras Arupadhatu — dipahatkan panel-panel bas-relief yang dibuat dengan san...
  • Menyusuri "Si Hitam" yang Misterius di Tengah Kalimantan
    Dengan cekatan, Abdullah mengarahkan mesin speedboat melintasi Sungai Koran. Air sungai yang berwarna hitam pekat tampak tenang, sama se...
  • Road To "Napak Tilas Budaya Jogjakarta"
    Malioboro 2012, saat ekspedisi bermula disuatu pagi... Ekspedisi…. Iya, Ekspedisi…. Kenapa ini gue namakan ekspedisi? karena ini bu...
  • Hotel Areaone Hakata , Fukuoka Jepang
    Terletak strategis di area restoran, melihat-lihat, berbelanja di Fukuoka, Hotel Areaone Hakata menyediakan tempat yang kondusif untuk...
  • Sweet Christmas and Happy New Year menghadirkan 3 wahana baru
    Liburan special Natal & Tahun baru 2019 ini, Jawa Timur Park 1 menghadirkan 3 Wahana baru dan berbagai pertunjukan menarik yang siap...
  • Mengulik Sejenak Kokoh-nya Benteng Vredeburg Yogyakarta
    Tentang Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Benteng yang dibangun pada tahun 1765 oleh Pemerintah Belanda ini digunakan untuk mena...

Labels Cloud

Korea Selatan Mancanegara Wahana Wisata Wisata Alam Candi News Jepang Artikel Trip Kuliner Tempat Bersejarah Tempat Unik Malang Hotel dan Penginapan Museum Tips Budaya Pantai Peninggalan Sejarah Promo Singapura Batu Cafe China Inggris JatimPark Jogjakarta Myanmar Sungai Thailand Transportasi Wahana Wisata Belanja

Blog Archive

  • ►  2019 (5)
    • ►  December (4)
    • ►  January (1)
  • ►  2018 (7)
    • ►  December (7)
  • ►  2016 (59)
    • ►  July (8)
    • ►  June (10)
    • ►  May (34)
    • ►  February (7)
  • ▼  2015 (18)
    • ►  September (1)
    • ►  August (3)
    • ►  March (1)
    • ▼  February (13)
      • Komunitas Backpacker Malang Raya
      • Mau Coba Jadi Sherlock Holmes? Datang ke Escape Hu...
      • Mengenal lebih Dekat Kota Osaka - Jepang
      • Udang House Bambu Indah, Penginapan Romantis Bernu...
      • Mononopu Maid Cafe, kafe bergaya Sengoku di Akihabara
      • Info Transportasi : Jelang Imlek, KA Gajayana, Bim...
      • Air Terjun Sumber Pitu & Ringin Gantung
      • Tunjukkan Bakatmu Untuk Tampil Di Anfield Bersama ...
      • Memetik Strawberry di Ketinggian Bedugul
      • Berburu Oleh-oleh Khas Korea
      • Bandara Abdurrahman Saleh Segera Layani Penerbanga...
      • Menikmati kilauan Kuil Emerald Budha, Wat Phra Kae...
      • Pantai Sipelot, Exotisme di Selatan Malang
  • ►  2014 (12)
    • ►  December (12)
Copyright © 2016 Netpacker

Created By ThemeXpose & Distributed By Free Blogger Templates