Ekspedisi…. Iya, Ekspedisi…. Kenapa ini gue namakan ekspedisi? karena ini bukan traveling biasa… banyak hal yang ingin gue gali tentang sejarah dan asal muasal dari setiap sudut kota yang bernama Jogjakarta… Kota Sejutaa Seni… Sejuta Misteri…
Jogjakarta punya banyak daya tarik untuk wisatawan datang dan menikmati setiap lekuk “tubuhnya”. Jogjakarta ramah untuk siapa saja, dan selalu menyuguhkan banyak hal menarik untuk setiap tamu yang berkunjung. Budaya nya, alamnya, makanannya dan semua peninggalan sejarahnya. Jogja juga salah satu kesultanan yang masih lestari hingga detik ini.

Keraton, taman sari, benteng vredeburg, alun-alun kidul, malioboro, kalicode… semua adalah satu paket tempat-tempat yang harus kamu kunjungi jika liburan ke Jogja. Dan jika lu mau berjalan agak jauhan lagi, lu bisa menyambangi Prambanan di sleman, borobudur di magelang, Istana Ratu Boko di Bokoharjo dan pantai parang tritis di Bantul… tempat-tempat itu adalah obyek yang bisa lu nikmati sembari Selfie….

Hanya menikmati sembari Selfie?? Gue akan melakukan lebih dari itu…

Ekspedisi ini sudah gue mulai sejak 2012… disaat issue bumi ini akan kiamat, gue lebih milih trip ke jogja bareng seorang kawan dengan cara backpackeran. Berangkat naik Motor dari Malang dan Menumpang kereta pagi dari surabaya. Jika memang benar saat itu akan kiamat, setidaknya kami akan mati di Jogja karta yang indah… begitu kelakar gila kami saat di kereta pagi itu…

3 hari 2 malam, waktu yang sangat sempit untuk menggali misteri tersembunyi tentang jogja. Karena itulah ekspedisi ini gue rencanakan 6 tahun setelahnya… 2020 adalah “Remidi” dari dahaga gue yang sempat tersedat selama 6 tahun. Dahaga untuk mereguk pesona setiap sudut jogjakarta…

Rencana ini gue mulai awal desember 2019, dengan menghubungi kembali teman-teman backpacker gue dulu. Tapi rentan waktu 6 tahun membuat status kami berubah, dari single menjadi ganda campuran dan beberapa diantaranya telah beranak pinak. Sehingga sangat sulit untuk bisa traveling bersama karena beberapa kepentingan keluarga. Tapi gue optimis, diantara mereka akan tertarik dengan proposal Ekspedisi ini…

Trip direncanakan 16 – 20 Maret 2020, Space 2 bulan cukup untuk mengatur ulang jadwal dan mengajukan cuti dari kantor. Mengingat maret juga bukan musim liburan, akan membuat perjalanan kami kemungkinan lebih lancar. Jauh dari hiruk pikuk wisatawan menikmati liburan.

Backpacker dengan kereta Pasundan dari Gubeng Surabaya. Dengan harapan Tiket lebih murah di banding KA Gajayana atau Malioboro ekspress dari Malang. karena kembali lagi, konsep ekspedisi Gue dan teman-teman adalah Backpacker. Melakukan Perjalanan dengan budget minim tapi hasil yang maksimal. Karena Selain alasan tersebut, kereta api adalah satu-satunya jalan untum memasuki Gerbang Sejarah tujuan Pertama kami….

Benar…. Stasiun lempuyangan…. Itulah tujuan pertama Ekspedisi kami…

Stasiun Lempuyangan…

Lempuyangan, saat langkah pertama di jogja mulai dijejakkan

Malioboro

Ada satu hal yang penting dalam sebuah traveling, usahakan perbanyak perjalanan dengan berjalan kaki. Kenapa? Dengan berjalan kita bisa lebih menikmati pemandangan sekitar dan menemukan hal-hal yang baru. Ini yang dulu gue lakukan dari Lempuyangan ke Malioboro. Beberapa kali becak dan ojek datang menawarkan jasa, tapi selalu gue tolak. Berjalan di antara pemukiman warga menjadi hal unik tersendiri. Dari lempuyangan ke malioboro kita akan melewati gang kecil diantara pemukiman warga dan bantaran kalicode serta macetnya kawasan malioboro.

Malioboro adalah destinasi selanjutnya, hal yang akan gue lakukan pertama kali di temapt ini adalah mencari penginapan. Penginapan banyak dengan fasilitas yang bersaing. Tapi untuk penginapan yang layak untuk backpackeran berkisar 80 – 125rb dengan fasilitas temapt tidur, kipas angin dan lemari kecil. Yaah nggak banyak dan nggak mewah emang. Kembali lagi, konsep gue adalah backpackeran.

Apa yang bisa ktia dapat di malioboro?? Banyak… banyak orang jualan… belanja, njajan, atau mengisi perut. Tapi bukan itu yang menarik buat gue. nanti setibanya di malioboro, gue pengen menyusuri jalan-jalan yang bersimpangan dengan jalan malioboro, karena di beberapa sudutnya banyak gue jumpai bangunan2 lawas dulu. Dari rumah, café, pertokoan. Semoga bangunan2 itu masih ada ntar…

Pasar Kembang – Stasiun Tugu – tugu jogja

Eittss... bukan untuk "tanam saham" tapi gue penasaran, gimana kehidupan malam disana

bangunan satu ini juga menyimpan jutaan sejarah

Icon Jogjakarta

Udah ngejogrog di Malioboro kurang lengkap kiranya tanpa mampir ke Pasar Kembang ( Baca : Sarkem )…. Hehehe
Eit jangan salah… gue pengen kesana bukan berarti gue pengen “tanam saham” … gue Cuma tertarik dengan aktivitas kehidupan disana saat malam tiba. Bagaimana atmosfir tinggal di lingkungan lokalisasi? Bagaimana rasanya mau sholat di masjid tapi ngelewati wisma-wisma kesukaan hidung belang? Buat mereka yang menghuni di sekitar sana mungkin udah biasa, tapi buat gue itu luar biasa…

Tak jauh dari situ kita sampai ke stasiun Tugu, sama halnya dengan lempuyangan. Stasiun ini adalah stasiun tua yang di restorasi kembali. Masih sangat terlihat urat-urat bangunan kuno nya yang menarik untuk di abadikan dalam beberapa foto. Dan yang paling menarik perhatian saya adalah monumen Uap yang berada di depan jalan masuk Stasiun Tugu Jogjakarta. Peninggalan sejarah dari sebuah perkembangan Kereta Api

Berjalan lurus ke utara, kita akan menemukan Monumen Tugu Jogja. Monumen tugu atau yang di kenal Tugu Pal Putih di bangun saat pemerintahan belanda, dan beberapa kali di pugar. Tidak ada catatan sejarah yang jelas mengapa tugu itu di bangun. Tapi percaya atau tidak mitosnya tugu itu adalah titik inti yang berada 1 garis lurus antara keraton – malioboro – tugu jogja dan gunung merapi… gak percaya?? Tunggu hasil ekspedisi gue maret nanti….

Keraton –Taman Sari– Masjid Gede

Saksi bisu para raja

saksi bisu putri raja... huehuehue

Masjid Agung Gede

Hari ke 2 dan ke 3 mungkin akan lebih banyak gue habiskan di keraton dan sekitarnya. Terus terang sejak 2012, rasa penasaran saya tentang denah dan tata ruang keraton belum terobati. Ada banyak ruangan2 keraton jogjakarta yang memiliki nama dan kegunaan masing2. Dan lagi yang ingin saya pelajari lebih dalam adalah tentang “unggah-ungguh” serta kebiasaan para keluarga sultan dan abdi dalem di lingkungan keraton. Keraton adalah tempat sakral bagi warga sekitar. Warga jogja sangat menghormati lingkungan keraton, itu yang menarik perhatian saya tentang sejarah dan misteri yang ada di dalamnya

Tak jauh dan masih dalam lingkungan keraton ada sebuah kolam bernama Taman Sari. Untuk taman sari, gue gak bisa nulis banyak… karena saat 2012 kemarin gue lupa mau ketempat ini… dan Maret 2018 nanti, gak bakal gue lewatin.karena dari sumber-sumber di internet, taman sari itu keren banget. Banyak tempat-tempat yang unik disini. Dan satu lagi yang paling penting, tempat ini sarat nilai sejarah nya…
Masjid Gedhe Kauman adalah tempat wajib kalau ke jogja. Masjid tua peninggalan kekeratonan Jogja di jalan belanda. Masjid Ini juga menjadi saksi terbentuknya organisasi Islam Muhammadiyah. Masjid ini 80% masih memiliki bentuk aslinya. Ditambah beberapa perubahan di berbagai tempat. Yang jelas, menjadi sebuah kebanggaan bisa sholat dan sujud di masjid yang bersejarah…

Benteng Vredeburg - Wisata belanja


Hari Ke 4 dan Ke 5 akan gue gunain untuk ke Vredeburg dan sedikit membeli oleh2 untuk keluarga dirumah. Mulai dari bakpia, jenang, atau beberapa baju di sekitaran malioboro. Benterng Vredeburg cukup melempar kita ke jaman kolonial. Banyak penginggalan yang bisa kita temui disana

Awalnya gue pengen hari2 terakhir bisa ke prambanan, candi boko atau borobudur. Tapi waktu nya terlalu mepet. Traffic yang padat dan perjalanan yang lumayan jauh sangat menyita waktu. Mengingat hanya 5 hari di jogja. Jadi gue rencanain hari ke empat masih berkutat di malioboro baru di hari ke 5 bersiap kembali ke stasiun lempuyangan untuk pulang ke Malang…

Meski tak banyak tempat yang bisa gue kunjungin karena terbatasnya waktu, yang terpenting gue bisa memaksimalkan waktu untuk menikmati dan menggali informasi tentang tempat-tempat yang awesome di jogja…
Jogja…. Sampai Jumpa Maret 2018 nanti!!

Berikut lima cafe instagramable yang dirangkum oleh tugumalang.id, media online partner resmi kumparan.
1. Cafe Loe Min Toe

Suasana Cafe yang etnic dan vintage - kompas

Cafe yang mengambil tema perpaduan antara China dan Jawa ini, dilengkapi dengan barang- barang antik sehingga sangat apik untuk berfoto. Tak hanya itu, cafe ini juga dilengkapi dengan suara gemercik air yang membuat pengunjung cafe merasa nyaman. Memasuki ruangan cafe pengunjung akan disambut dengan koleksi barang antik, diantaranya gelas kuno, tumbukan padi, lonceng, telpon, tempat kamera dan benda antik lainya. Cafe ini terletak di Jalan Tata surya, Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.Bagi para penggemar foto, dapat melakukan foto sampai puas yang didukung dengan banyaknya barang kuno, lukisan di dinding dan perlengkapan dapur yang tertata rapi di lemari jadul. Bahkan, sebagian kursinya juga masih jadul yang sangat menunjukkan keantikan cafe ini. Selain digunakan untuk nongkrong, cafe ini juga disewakan untuk foto preweeding.

Dijamin betah dah - kompas

Kota Malang menyuguhkan segudang potensi kuliner. Diantaranya adalah sejumlah cafe yang unik dan instagramable. Para wisatawan yang sedang berwisata, lima kafe ini bisa menjadi refrensi untuk dikunjungi.

2. Teras Komika

Bagi para wisawatan yang senang melakukan foto dan didukung dengan nuansa yang garden homey, bisa mengunjungi Teras Komika Cafe yang terletak di Jalan Jakarta No 34 Kota Malang. Letak cafe yang sangat strategis dari pusat kota sangat mudah untuk menemukan lokasi ini. Dengan suasana cafe seperti berada di teras rumah tak jarang tempat ini digunakan untuk perkumpulan komunitas bahkan banyak pengunjung yang berfoto dengan Trend OutFit Of Theday (OOTD) yang casual.

Berbagai menu juga disediakan di cafe ini mulai dari western hingga tradisional. Selain itu, cafe ini juga menyediakan minuman kopi lengkap dengan kopi import dan kopi nusantara. Untuk dapat bersantai dengan nuansa teras rumah dan menu yang lengkap pengunjung dapat mengunjungi tempat ini sembari menyantap beberapa menu yang telah disediakan. Meski berada di tengah kota, cafe ini menjual menu makanan dan minuman mulai harga Rp 15 ribu hingga Rp 35 ribu.

3. Seoulscent

Kafe ala Korea Selatan ini banyak menarik perhatian. Mulai dari desain dan perpaduan warna yang cerah, hingga indah jika digunakan untuk berfoto. Untuk menikmati makanan dan berfoto-foto ala korea, dapat mengunjungi salah satu cafe yang terletak di Jalan Bunga Mondaki, Jatimulya, Malang.

Cafe yang mengusung konsep urban pop ini memiliki ruangan indoor dan outdoor. Meskipun dengan mengusung konsep korea, cafe ini menjual semua makanan dengan label halal. Sebelum menyantap makanan korea pengunjung dapat berfoto ala istagramable nuansa korea. Cafe ini menjual menu lengkap makanan seperti kimbab, ramyun, rabboki, tteokbakki, chikin katsu spicy bbq, rabboki beef, chikin katsu blacpaper dan beberapa menu lainya. Cafe yang mengusung konsep korea ini membandrol semua makanan mulai dari harga Rp. 18 ribu hingga Rp. 49 ribu.

Baca Juga : Malang Night Paradise, non stop traveling in Malang

4. Kopi Tuju

Menikmati racikan kopi nusantara rupanya tidak hanya diminati oleh kaum laki-laki saja, melainkan perempuan saat ini juga sangat menikmati. Rupanya, selain menikmati kopi, para perempuan juga menikmatinya dengan berfoto. Cafe kopituju yang didesain dengan unik dan tempat ini sangat cocok untuk digunakan foto instagramable bagi yang suka berfoto. Ya, memang tempatnya agak jauh dari pusat cafe – cafe yang ada di Malang hal ini rupanya tidak mempengaruhi para penggemar kopi dan para penggemar foto untuk enggan mengunjungi tempat ini. Dengan tempat yang tidak begitu luas dan langsung berbatasan dengan trotoar, tapi cafe ini banyak diminati pengunjung.

Kopituju terletak di Jalan Sultan Syahrir No 7 Kota Malang. Selain memesan kopi, cafe ini juga menyediakan berbagai minuman seperti jus, teh, coklat dan menu makanan ringan sampai makanan berat. Harga minuman dibandrol dengan harga mulai Rp 15 ribu hingga Rp 35 ribu. Sedangkan makanan dibandrol dengan harga Rp 12 ribu hingga Rp 50 ribu.

5. Kon.co Coffee and Garden

Cafe yang cukup minimalis ini, mempunyai tanaman yang tersebar di seluruh cafe. Selain cocok digunakan untuk berfoto dan ngopi, menikmati tanaman yang ada disekitar tempat ini juga cocok untuk digunakan mengerjakan tugas.

Cafe ini cocok dikunjungi pada sore hari saat cuaca sedang cerah ditemani dengan secangkir kopi, ngobrol dan foto dengan kerabat. Tempat yang cukup minimalis ini sangat cocok untuk berfoto dengan konsep garden. Kon.co Coffee terletak di sentra perkopian, Kota Malang yaknj di Sudimoro. Satu gelas kopi dibandrol mulai harga Rp 15 ribu, pengujung yang tidak begitu menyukai kopi dapat menikmati minuman dengan varian yang lainya.

Sumber : Kumparan

Lokasi: Jalan Graha Kencana Raya No.66, Balearjosari, Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur 65126, Indonesia
Map: Klik DisiniHTM:  Rp.25.000 untuk hari biasa (Senin – Jum’at), Rp 35,000 untuk hari libur (Sabtu – Minggu)
Buka/Tutup: Setiap hari, Senin – Minggu, Pukul 6:00 malam – 11:00 malam WIB
Telepon: +62 812-3288-3355

Julukan Malang sebagai kota pendidikan dan wisata di Jawa Timur memang sangat tepat. Kota satu ini secara konsisten menghadirkan tempat wisata baru yang bukan hanya menyenangkan untuk dikunjungi wisatawan dari dalam dan luar daerah, namun juga memberikan unsur pendidikan. Salah satunya wahana wisata terbaru, Malang Night Paradise. Malang Night Paradise baru saja dibuka pada tahun 2018 dan langsung mendapatkan sederet review positif dari para pengunjungnya. Pujian terutama diberikan untuk konsep MNP yang menggabungkan wisata keluarga dengan pendidikan

Malang Night Paradise berada di tempat  yang sama Hawaii Water Park. Alamat tepatnya berada di Jalan Graha Kencana Raya No.66, Desa Banjararum, Balearjosari, Blimbing, Singosari, Kota Malang, Jawa Timur. Lokasi yang menjadi satu ini tak lain karena Malang Night Paradise dan juga Hawaii Water Park dalam pengelolaan perusahaan yang sama, PT. Adikarya Citra Abadi. Menjadi keuntungan tersendiri bagi pengunjung dengan 2 lokasi wisata yang menjadi satu ini. Salah satunya, pengunjung jadi bisa mengunjungi Malang Night Paradise dan Hawaii Water Park di hari yang sama. Terlebih karena Malang Night Paradise baru buka mulai jam 6 sore hingga pukul 11 malam saja.

Pembukaan Malang Night Paradise

Malang Night Paradise dibuka pertama kali pada 19 Juni 2018 lalu. Pada acara pembukaan, diundang beberapa komunitas wisata di Malang dan sekitarnya. Acara tersebut juga dihadiri pula beberapa pengunjung dari kota Malang, Surabaya, hingga dari Jakarta. Sejak pembukaan, area wisata sudah langsung ramai dipenuhi oleh pengunjung yang penasaran dengan hiburan dan fasilitas yang dihadirkan.

Acara pembukaan Malang Night Paradise pun semakin meriah dengan hadirnya keluarga selebritis Anang Hermansyah dan Ashanty. Keluarga tersebut nampak mencoba berbagai atraksi dan wahana yang ada di Malang Night Paradise. Terlihat, Ashanty dan sang putri pun menikmati saat-saat melihat replika Dinosaurus di Taman Dinosaurus. Keluarga satu ini menyebut bahwa berjalan-jalan di Malang Night Paradise makin seru degan tema pendidikan yang diusung.

Pengunjung  hingga komunitas wisata yang diajak menikmati pembukaan permainan mengungkapkan bahwa MNP memberikan kepuasan wisata yang sesungguhnya. Meskipun memang jam buka operasional wahana wisata ini terbilang pendek. Keluarga Anang dan Ashanty pun memberikan keterangan yang serupa pada saat pembukaan. Berdasar dari review kepuasaan pengunjung, adanya sarana edukasi di objek wisata ini pun menjadi satu keunggulan tersendiri. Sesuatu yang mungkin belum ada pada objek pariwisata di kota-kota lain.

Setelah pembukaan, Anda juga masih bisa berkunjung ke Malang Night Paradise. Terlebih saat ini, masih ada promo Malang Night Paradise. Nantinya pengunjung yang datang pada masa promosi pembukaan akan mendapatkan tiket flying car gratis. Lumayan sekali bukan? Jadi semakin tidak sabar untuk segera berkunjung ke wisata menarik, unik dan edukatif ini? Sabar dulu! Perhatikan beberapa hal menarik lain dari wisata di Malang Night Paradise nantinya.

Ada beberapa hal yang seharusnya menjadi perhatian ketika berkunjung ke Malang Night Paradise. Pertama, siapkan kamera. Ada banyak sekali spot foto bagus di area wisata ini yang akan cocok dimasukan ke Instagram para pengunjung. Jadi, kamera sudah pasti menjadi hal penting untuk dibawa. Selain itu, karena konsepnya sendiricditujukan sebagai wisata malam, pastikan bila mengajak anak akan bisa terjaga hingga cukup malam. Meskipun Malang Night Paradise sendiri tutup sampai pukul 11 malam saja. Jam buka dari lokasi wisata ini dimulai pada pukul 6 sore. Waktu yang terbilang singkat memang untuk menikmati berbagai wahana dan permainan yang ada.

Untuk bisa masuk, pengunjung dikenakan biaya yang cukup murah. Sering kali pengunjung bertanya-tanya berapa HTM dari lokasi wisata baru ini. Tanpa menduga harganya memang benar-benar terjangkau. Harga tiket masuk Malang Night Paradise hanya Rp 25,000 untuk kunjungan di hari biasa dari Senin hingga Jum’at. Sedangkan pada hari libur Sabtu dan Minggu, harga tiket menjadi Rp 35,000. Untuk anak-anak di bawah 85 cm tidak akan dikenakan biaya untuk bisa masuk. Benar-benar menjadi liburan keluarga yang menyenangkan, mendidik, sekaligus hemat, bukan?

Namun meski murah, wisata di Malang Night Paradise tentu saja tidak murahan. Setelah membeli tiket dan masuk ke area hiburan, pengunjung akan disambut dengan adanya air terjun berwarna-warni. Lampu yang sangat meriah dengan berbagai bentuk dan model memang sudah menyambut pengunjung sejak di pintu masuk. Malang Night Paradise memiliki konsep wisata malam yang menghadirkan berbagai lampion dalam bentuk menarik, serta atraksi lampu unik yang tentunya menjadi pusat perhatian. Konsep ini terbilang unik dan buktinya membuat banyak Vlogger beramai-ramai datang ke lokasi ini untuk membuat konten terbaru untuk kanal YouTube mereka. Belum lagi untuk para millenial yang gemar berfoto dengan latar lampu-lampu fotogenik yang ada di tempat ini.

Ketika masuk, atraksi pertama yang sudah menunggu ada air mancur menari dengan warna warni yang menarik. Setelah itu, pengunjung juga akan disambut dengan adanya kebun bunga tulip yang cantik. Jangan salah dan kaget ya karena bunga tulip yang ada di “kebun” Malang Night Paradise bukan bunga asli. Melainkan lampion yang dibuat sangat mirip dengan bunga tulip berwarna putih yang bersinar. Suasana sekitar yang nampak lebih gelap pun menjadikan deretan tanaman bunga tulip dengan banyak warna tersebut terlihat begitu bersinar dengan indah. Seakan berada di negeri dongeng!

Namun tak hanya itu saja, melangkah semakin jauh pengunjung akan semakin dimanjakan dengan keindahan atraksi lampu dan lampion yang ada di tempat ini. Salah satunya adalah lampion dengan berbagai bentuk berbeda, di mana masing-masing lampion memancarkan cahaya cantik berwarna-warni pula. Ada lampion angsa berukuran raksasa yang dikelilingi oleh taman bunga yang bersinar terang. Setelah itu juga ada lampion dengan bentuk kelinci yang seakan bermain-main di antara bunga yang bersinar dengan warna warni berbeda. Disekitarnya terdapat lampion yang lebih besar berbentuk rumah jamur. Masing-masing tentunya bersinar terang di antara gelapnya malam. Agak sedikit jauh juga ada lampion dengan bentuk jamur besar yang ada disekitar burung merak. Semua lampion memang sengaja dibuat dengan bentuk yang unik dan anti mainstream sehingga bisa menarik perhatian dari pengunjungnya. Terbukti sukses bila melihat antusiasme pengunjung dalam menikmati pemandangan yang dihadirkan di Malang Night Paradise ini.

Pengunjung pun dibuat lebih terperangah lagi dengan beberapa lampion yang bisa bergerak. Lampion seperti bunga, bisa membuka tutup kelopaknya dan berganti warna dari waktu ke waktu. Ini tentu saja menjadikan hiburan di Taman Lampion ini lebih interaktif dibandingkan di tempat lain. Tak hanya bunga, lampion dengan bentuk hewan pun bisa berputar dan bisa mengangguk-anggukan kepala mereka. Tak jarang pergerakan dari lampion ini mengundang decakan kagum dan teriakan kaget dari pengunjung yang menyaksikan. Pengunjung juga bisa menikmati waktu dengan berjalan di antara pohon-pohon sintetis yang dihiasi gemerlap lampu. Lokasi yang masih menjadi bagian dari Taman Lampion ini diklaim sebagai lokasi paling romantis untuk menghabiskan waktu dengan pasangan.

Masih di Taman Lampion, pengunjung juga bisa mampir ke Light Tunnel. Terowongan ini dipenuhi dengan 77 lampu interaktif yang berganti warna mengikuti musik yang menggebu. Lokasi Light Tunnel ini menjadi salah satu lokasi yang paling sering difoto untuk media sosial para pengunjung. Selain itu juga paling seru dengan permainan interaktif antara musik dan juga lampu yang bergerak dinamis seirama.

Setelah berada (dan berfoto ria, tentunya) di Taman Lampion, pengunjung selanjutnya bisa menikmati hiburan lain yang ditawarkan. Malang Night Paradise mengunggulkan dua bagian wisata, pertama tentu saja Taman Lampion. Berikutnya ada Taman Dinosaurus. Di Taman Dinosaurus, ada 12 jenis dinosaurus yang dibuat replikanya. Ada Liopleurodon, Pteridactyl, Carnotaurus, Memenchisaurus, Parasaurolophus, Tyrannosaurus, Triceratops, Spinosaurus, Vilociraptor, Mammoth hingga Compsognathus.

Semua replika yang ada memiliki sifat robotik sehingga bisa bergerak dan mengeluarkan suara. Tak melihat dari kaca, anak-anak yang berkunjung ke pusat edukasi ini juga bisa menyentuh langsung dinosaurus replika tersebut. Nah bila belum puas, di bagian lain Taman Dinosaurus terdapat area bermain yang bisa digunakan anak untuk menaiki replika yang mereka inginkan. Hanya dengan memasukan token seharga Rp 5,000 anak bisa bermain-main di atas replika dinosaurus ini. Menyenangkan dan pastinya sih membuat anak Anda betah berada di sini.

Tak hanya itu saja, beberapa dinosaurus juga dibuatkan versi lain yang bisa dibuat berfoto. Entah itu dengan pose naik ke atas badan replika ini hingga berada di dalam telur dinosaurus raksasa. Tata letak di Taman Dinosaurus ini pun membuat pengunjungnya seakan berada di jaman pre sejarah. Terlebih dengan banyaknya elemen pendukung seperti pohon raksasa dan sesekali adanya efek suara raungan dari dinosaurus. Menjadikan suasana mencekam dan juga mengejutkan. Pengunjung seakan dibawa masuk ke dalam era dinosaurus yang sebenarnya setelah keluar dari negeri dongeng di Taman Lampion.

Wahana terakhir di Malang Night Paradise ini ada Twister Robotic. Twister Robotic adalah permainan virtual reality yang membuat pengunjung seakan menaiki roller coaster dengan bantuan alat VR. Tegang, dan dijamin cukup membuat teriak histeris meskipun pengunjung sebenarnya hanya duduk di kursi saja. Permainan satu ini terdapat batas usia, jadi pastikan anak sudah cukup umur sesuai ketentuan sebelum bermain di Twister Robotic ini ya!

Sebelum adanya Malang Night Paradise, di Malang sudah lebih dulu ada BNS atau Batu Night Spectacular. Konsep dari kedua wahana ini memang cukup sama. Keduanya mengusung konsep wisata malam dengan adanya banyak permaian lampu dan juga lampion yang menghiasi. Lalu, apa kelebihan dari Malang Night Paradise sendiri?

Diungkap oleh Andi Prasetya Operational Manager pada saat acara pembukaan, Malang Night Paradise memiliki konsep wisata malam interaktif yang terinspirasi dari Dubai Garden Glow. Taman Lampion dan Taman Dinosaurus merupakan bukti bahwa konsep yang interaktif dibuat jauh lebih seru dari pada tempat hiburan lain, yang mungkin sudah memiliki konsep wisata malam sebelumnya. Selain itu, luas dari Malang Night Paradise juga tak begitu besar yang menjadi unggulan tersendiri. Pengunjung pun diharapkan tak akan merasa cepat lelah ketika berkeliling dari Taman Lampion hingga Taman Dinosaurus.

Luas dari Malang Night Paradise sekitar 2,5 kali dari pada lapangan bola. Menjadikan waktu operasional yang singkat dari pukul 6 sore hingga 11 malam pun terasa cukup untuk berkeliling. Selain itu, pengelola pun menyadari banyaknya keluarga dan anak-anak yang berkunjung dan tak ingin membuat mereka merasa cepat lelah dengan tempat wisata yang terlalu luas. Tak itu saja, Malang Night Paradise juga memiliki elemen edukatif yang merupakan dukungan untuk cita-cita  Kota Malang dalam mewujudkan tri bina cita, yakni sebagai kota pendidikan, industri, dan pariwisata. Tentunya, pewujudan cita-cita tersebut pun dikemas dengan cara yang kreatif seperti yang ada di Malang Night Paradise ini.

Setelah melihat keunggulan dan perbedaan Malang Night Paradise dengan BNS, serta wisata di lokasi ini sendiri, sekarang saatnya mengintip fasilitas apa saja yang diberikan. Ada beberapa fasilitas unggulan yang diberikan di Malang Night Paradise. Pertama, adanya aula dengan dekorasi yang unik. Aula di Malang Night Paradise bisa digunakan untuk banyak kepentingan acara, mulai dari ulang tahun, resepsi pernikahan, rapat, perpisahan sekolah, hingga arisan keluarga dengan konsep yang unik. Manajemen juga memberikan fasilitas event organizer untuk mereka yang ingin menggelar acara di lokasi ini. Tentunya acara bisa dimulai dari sore hingga malam hari.

Fasilitas lain, ada food court dengan menu makanan yang harganya terjangkau namun lezat di dalam area taman hiburan. Kemudian ada toilet dan juga mushala di dalam area Malang Night Paradise. Untuk pengunjung, terdapat Wi-fi gratis dengan kecepatan tinggi sehingga bisa check-in sekaligus mengunggah momen menyenangkan mereka di Malang Night Paradise di media sosial secara langsung. Belum lagi area parkir yang luas. Sehingga pengunjung tak perlu berjalan jauh antara tempat parkir hingga pintu masuk ke Malang Night Paradise.

Toko souvenir yang ada di lokasi wisata menjadi tempat pilihan untuk mencari oleh-oleh sebagai kenang-kenangan sudah berkunjung ke wahana tersebut. Ada kaos, topi, hingga miniatur dinosaurus yang dijual. Dijamin, berkunjung ke Malang Night Paradise tak akan membuat Anda kekurangan fasilitas maupun hiburan.