Onsen di Jepang - Ikidane |
Ada sejumlah peraturan yang harus dipatuhi sebelum masuk ke dalam onsen atau tempat berendam dengan air panas di Jepang. Salah satunya adalah tidak boleh bertato.
Mengapa ada larangan tersebut?
Ternyata, hal ini berkaitan dengan Yakuza, kelompok mafia teroganisir di Jepang yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. " Tato itu identik dengan Yakuza. Yakuza kan bertato.
Nanti khawatir membuat pengunjung onsen tidak nyaman melihat tato," tutur Dwi Andi Listiawan, pemandu wisata saat Kompas.com bersama rombongan Smartfren ke Jepang beberapa waktu lalu.
Anggota Yakuza memang identik dengan tato di sekujur tubuh mereka. Bukan bermaksud diskriminasi, adanya tato yang terlihat saat berendam di onsen bisa membuat orang Jepang takut.
Orang Jepang yang tadinya ingin rileks berendam di air panas bisa menjadi tak nyaman dan segera meninggalkan area onsen. "Jadi mayoritas onsen peraturannya seperti itu (tidak boleh tato)" ujar Andi.
Tato sekecil apapun mungkin saja terlihat karena saat memasuki onsen, pengunjung harus melepaskan semua pakaiannya alias tanpa busana. Onsen antara pria dan wanita tentunya dipisah.
Saat Kompas.com berkunjung ke tempat onsen di kawasan Odaiba, Tokyo, seorang penjaga pun bertanya kepada kami apakah ada yang bertato. Sebelum memasuki onsen, terpampang tulisan tidak boleh memiliki tato.
Jika nekat masuk onsen dengan tubuh berato, maka penjaga tak segan-segan meminta pengunjung tersebut untuk keluar dari area onsen. Uang yang sudah dibayarkan untuk onsen pun tidak akan dikembalikan.
Kabar gembiranya bagi kamu yang bertato ada beberapa onsen yang memperbolehkan masuk dan berendam di onsen. Namun jumlah onsen yang menerima pengunjung bertato terbilang sangat sedikit dibanding onsen yang melarang masuk pengunjung bertato.
Sumber : Kompas.com
No comments:
Post a Comment