Sungai Cheonggyecheon |
Sebagian besar sungai di Indonesia kurang terawat, dan inilah salah satu faktor penyebab banjir yang selalu terjadi di musim hujan, di sebagian besar wilayah kota, tak terkecuali Jakarta sebagai ibu kota negara. Tak terfikirkah keinginan untuk menciptakan sungai bersih, bukan sekadar rancangan di atas kertas, tetapi benar-benar nyata? Kalau mau, bisa kok. Pemerintah dan warga Seoul, Korea Selatan sudah membuktikannya. Lima tahun terakhir ini Sungai Cheonggyecheon menjadi pusat rehat warga kota yang murah-meriah.
Pengunjung betah untuk menikmati indahnya aliran sungai |
Di tempat ini, warga Kota Seoul bisa melepas lelah dari kepenatan. Ada yang datang bersama kawan-kawan, ada juga yang memboyong keluarganya. Rehat di sungai bersih ini bahkan dapat mengurangi kebiasaan berbelanja di mal yang cenderung konsumtif. Warga cukup datang, jalan-jalan, menikmati keindahan sungai, dan semuanya tanpa dipungut biaya.
Sungai Cheonggyecheon terletak di jantung kota. Tak hanya memikat warga Seoul, kawasan ini juga sering dikunjungi wisatawan dari kota lain di Korea Selatan, bahkan wisatawan mancanegara. Sungai Cheonggyecheon benar-benar menawarkan daya tarik tersendiri, lantaran terjaga kebersihannya.
Suasana Malam Hari Tak Kalah Epic nya |
Asal tahu saja, sungai sepanjang 6 kilometer itu dulunya sangat kumuh, bahkan menjadi jamban dan tempat buang sampah bagi banyak orang. Menurut laman Pemerintah Kota Seoul, setelah Perang Korea (1950 – 1953), Cheonggyecheon menjadi lokasi pemukiman kaum pendatang yang ingin mengadu nasib di ibu kota.
Pada dekade 1970-an, Cheonggyecheon berubah fungsi menjadi salah satu simbol “modernisasi” Korsel. Di tepi sungai berdiri ratusan tiang pancang dan beton untuk pembangunan jalan layang.
Pada 2003, Wali Kota (saat itu) Lee Myung-bak melakukan perubahan revolusioner. Lee yang pecinta lingkungan menginginkan agar Sungai Cheonggyecheon bisa kembali pada status awal, yaitu sebagai sungai kecil yang mengalir di jantung ibu kota.
Proses Pembangunan Yang Mengorbankan Jalan layang |
Jalan-jalan layang di atas sungai akhirnya disingkirkan. Begitu pun dengan tiang pancang dan lapisan beton yang menutupnya. Dua tahun kemudian, Cheonggyecheon seperti “terlahir kembali”, bahkan kini menjadi salah satu kebanggaan Kota Seoul, ibu kota modern yang memperhatian kelestarian lingkungan hidup.
Popularitas Lee kemudian melambung tinggi, hingga akhirnya terpilih sebagai presiden Korea Selatan periode (2008 – 2013). Dia dianggap sebagai negarawan berkat visinya yang ramah lingkungan.
Setelah kondisi Sungai Cheonggyecheon menjadi bersih, bahkan menjadi salah satu pusat rehat sore hari, tingkat polusi udara di Seoul menurun drastis. Udara kota menjadi lebih sejuk.
Sungai Cheonggyecheon , Sungai terbersih |
Baca Juga
Referensi Simomot
No comments:
Post a Comment