Probolinggo - Setiap tahun masyarakat Tengger menggelar upacara Kasada di kawah Gunung Bromo. Meski statusnya rawan akibat erupsi Bromo, mereka akan tetap menggelar upacara tersebut.
Meski Gunung Bromo masih erupsi dan status waspada, namun tak menyurutkan warga Suku Tengger di Probolinggo, untuk tetap merayakan Hari Raya Kasada pada 20-21 Juli 2016.
"Kami tetap melakukan persembahan hasil bumi di kawah Gunung Bromo. Karena bagi kami adalah wajib dilakukan untuk keselamatan warga Tengger," kata Narto, warga Suku Tengger yang tinggal di Sukapura Probolinggo, Minggu (17/7/2016).
Menurutnya, warga Tengger selama melakukan ritual meski Bromo sedang erupsi, tetap dilakukan, karena ritual itu demi keselamatan warga Tengger.
Sementara menurut Umar Rosadi, Penanggung Jawab Gunungapi Sejawa Timur PVMBG, tidak bisa menghalangi tradisi yang menjadu kearifan lokal dan merupakan hari kebesaran warga Tengger.
Namun pihak PVMBG tetap merekomendasikan jarak aman 1 kilometer untuk pengunjung dari kawah Bromo. Pihaknya juga akan terus melakukan pendampingan dan memantau aktifitas dapur magma, agar bencana tidak terjadi hingga perayaan Kasada selesai.
"Kami sudah berkoordinasi dengan tokoh adat suku Tengger, agar pada Kasada nanti yang melakukan larung sesajen di kawah hanya sebagian saja. Beberapa orang saja yang bisa naik ke kawah yaitu hanya yang membawa sesajen saja," jelasnya.
Sementara aktifitas Gunung Bromo saat ini tetap mengeluarkan asap 50-600 meter mengarah ke barat daya, suara gemuruh masih terdengar meski dalam intensitas sedang, dan suara gemuruh dan lontaran pijar disertai sinar api.
Referensi Detik.com
No comments:
Post a Comment