Pages

  • Home
  • Sitemap
Netpacker
Netpacker
  • Home
  • Wahana
    • Wahana Wisata
    • Wisata Alam
    • Wahana Air
    • Zoo
    • Tempat Unik
  • Alam
    • Pantai
    • Pegunungan
    • Air Terjun
    • Goa
    • Kota
    • Sungai
  • Sejarah
    • Museum
    • Peninggalan Sejarah
    • Tempat Bersejarah
    • Candi
  • Catatan
    • Artikel
    • News
    • Tips dan Trik
  • Hotel dan Penginapan
  • Transportasi
  • Rest Area
    • Kuliner
    • Wisata Belanja
    • Oleh-oleh
    • Budaya
Onsen Jepang
Onsen di Jepang - Ikidane

Ada sejumlah peraturan yang harus dipatuhi sebelum masuk ke dalam onsen atau tempat berendam dengan air panas di Jepang. Salah satunya adalah tidak boleh bertato. 

Mengapa ada larangan tersebut? 

Ternyata, hal ini berkaitan dengan Yakuza, kelompok mafia teroganisir di Jepang yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. " Tato itu identik dengan Yakuza. Yakuza kan bertato. 

Nanti khawatir membuat pengunjung onsen tidak nyaman melihat tato," tutur Dwi Andi Listiawan, pemandu wisata saat Kompas.com bersama rombongan Smartfren ke Jepang beberapa waktu lalu. 

Anggota Yakuza memang identik dengan tato di sekujur tubuh mereka. Bukan bermaksud diskriminasi, adanya tato yang terlihat saat berendam di onsen bisa membuat orang Jepang takut. 

Orang Jepang yang tadinya ingin rileks berendam di air panas bisa menjadi tak nyaman dan segera meninggalkan area onsen. "Jadi mayoritas onsen peraturannya seperti itu (tidak boleh tato)" ujar Andi. 

Tato sekecil apapun mungkin saja terlihat karena saat memasuki onsen, pengunjung harus melepaskan semua pakaiannya alias tanpa busana. Onsen antara pria dan wanita tentunya dipisah. 

dilarang bertato di onsen jepang


Saat Kompas.com berkunjung ke tempat onsen di kawasan Odaiba, Tokyo, seorang penjaga pun bertanya kepada kami apakah ada yang bertato. Sebelum memasuki onsen, terpampang tulisan tidak boleh memiliki tato. 

 Jika nekat masuk onsen dengan tubuh berato, maka penjaga tak segan-segan meminta pengunjung tersebut untuk keluar dari area onsen. Uang yang sudah dibayarkan untuk onsen pun tidak akan dikembalikan.  

Kabar gembiranya bagi kamu yang bertato ada beberapa onsen yang memperbolehkan masuk dan berendam di onsen. Namun jumlah onsen yang menerima pengunjung bertato terbilang sangat sedikit dibanding onsen yang melarang masuk pengunjung bertato. 


Sumber : Kompas.com

0
Share
hati-hati dengan boarding pass
Stop Share Boarding Pass

Kepala petugas keamanan di perusahaan intelijen ancaman global IntSights, Etay Maor, mengatakan,  boarding pass dapat digunakan peretas untuk mencuri informasi pribadi penumpang. 

Seperti dilansir dari Huffington Post, ia menyatakan hal tersebut ketika melihat tren yang meresahkan, yaitu para penumpang kerap meninggalkan boarding pass mereka di pesawat.

"Masalahnya adalah, orang tidak menyadari bahwa semua informasi pribadi Anda dikodekan di sana," kata Maor, seperti dikutip dari Huffington Post. 


Maor menuturkan bahwa beberapa maskapai penerbangan menyimpan lebih banyak informasi daripada maskapai lain. Informasi paling dasar pun dapat digunakan untuk mengumpulkan lebih banyak detail pribadi penumpang.

Cara peretas menggunakan boarding pass 

Peretas menggunakan satu alat pemindai barcode untuk membuka informasi pribadi penumpang melalui boarding pass. Pemindai ini dapat dibeli di berbagai situs web, bahkan ada aplikasi pemindai cuma-cuma. 

Maor mencontohkannya dengan menggunakan BP Scanner yang bisa menerjemahkan dan mengategorikan data sehingga mudah dibaca. Segala informasi mulai dari nama dan rincian penerbangan penumpang dapat ditemukan lewat barcode. 

Namun, lebih dari itu, barcode juga menjelaskan satu informasi kunci, yaitu nomor rekening penumpang. Bahkan terkadang, detail alamat e-mail penumpang, nomor telepon, dan lainnya juga dapat terlacak. 

Dari situlah, peretas dapat menemukan informasi ke beberapa pertanyaan rahasia, seperti nama ibu, sekolah, dan sebagainya untuk login ke akun penumpang. Tak hanya itu, jika peretas gagal masuk menggunakan informasi pribadi kita, beberapa modus kejahatan bisa dilakukan. 

Seperti menelepon penumpang seolah-olah mengaku dari bank ataupun instansi lainnya. Modusnya seperti berpura-pura memberitahu adanya gangguan dan meminta penumpang tersebut memberikan kata sandi.
Cara melindungi data 

Maor menyarankan untuk menjaga boarding pass agar aman, sama seperti penumpang saat menjaga paspor. 

"Orang-orang harus memperlakukan boarding pass mereka dengan cara yang sama seperti mereka memperlakukan paspor mereka," katanya. 

Menurut Maor, maskapai penerbangan menyimpan semua data penumpang pada boarding pass karena akan berguna ketika hal buruk terjadi.
"Ketika sesuatu yang buruk terjadi dan Anda ingin bantuan yang sangat cepat dari seorang perwakilan, mereka memindai ini, lalu melihat e-mailmu, informasi perjalanan, dan lainnya. Kemudian, mereka dapat dengan cepat membantumu," ujarnya. 

Meski demikian, Maor tetap menyarankan agar penumpang tetap berhati-hati dalam memasukkan informasi pribadi ketika membeli tiket pesawat. Ia menyarankan agar jangan terlalu banyak memberi informasi kepada maskapai. 

Maor menyarankan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melindungi boarding pass. 

1. Gunakan mobile boarding pass 

Tempat teraman penumpang dalam melindungi informasi perjalanan adalah dengan menggunakan boarding pass online atau mobile. Maor menyarankan agar kita menghindari boarding pass yang masih menggunakan kertas. 


Yuk Pakai Mobile Check in biar lebih aman
Yuk Pakai Mobile Check in biar lebih aman


Pilihlah boarding pass secara digital daripada mencetaknya. Hal ini bertujuan agar tidak ada seorang pun yang dapat mengakses barcode. Tentunya selama gawai tidak hilang atau dicuri. 

2. Rusak kertas boarding pass 

Maor menyarankan jikalau kamu harus mencetak boarding pass, jagalah kertas tersebut agar selalu aman dan jangan meninggalkannya di semua tempat. 

Usai bepergian dan tiba di rumah, kamu bisa menghancurkan kertas tersebut agar barcode yang ada rusak. 

3. Jangan pernah unggah foto boarding pass ke media sosial 

Pencarian cepat melalui tagar #boardingpass di Instagram akan menunjukkan kepadamu betapa banyaknya posting boarding pass yang diunggah pengguna. Dari situ, Maor pernah melakukan uji coba mengetahui data dari penumpang British Airways yang diunggah pada 30 November 2019. 

Maor menggunakan unggahan itu untuk mencari nama lengkap, nomor telepon, alamat e-mail, nomor keanggotaan, dan nama atau nomor akun orang lain. Selain itu, ia juga bisa mendapat akses untuk mengubah detail reservasinya. 

Jadi, penumpang sepertinya perlu berhati-hati sekali lagi dalam menjaga dan mengamankan boarding pass agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.


Sumber : Travel Kompas
0
Share
#KASKUStravelstory Road To "Napak Tilas Budaya Jogjakarta" 2018
Malioboro 2012, saat ekspedisi bermula disuatu pagi...


Ekspedisi…. Iya, Ekspedisi…. Kenapa ini gue namakan ekspedisi? karena ini bukan traveling biasa… banyak hal yang ingin gue gali tentang sejarah dan asal muasal dari setiap sudut kota yang bernama Jogjakarta… Kota Sejutaa Seni… Sejuta Misteri…
Jogjakarta punya banyak daya tarik untuk wisatawan datang dan menikmati setiap lekuk “tubuhnya”. Jogjakarta ramah untuk siapa saja, dan selalu menyuguhkan banyak hal menarik untuk setiap tamu yang berkunjung. Budaya nya, alamnya, makanannya dan semua peninggalan sejarahnya. Jogja juga salah satu kesultanan yang masih lestari hingga detik ini.

Keraton, taman sari, benteng vredeburg, alun-alun kidul, malioboro, kalicode… semua adalah satu paket tempat-tempat yang harus kamu kunjungi jika liburan ke Jogja. Dan jika lu mau berjalan agak jauhan lagi, lu bisa menyambangi Prambanan di sleman, borobudur di magelang, Istana Ratu Boko di Bokoharjo dan pantai parang tritis di Bantul… tempat-tempat itu adalah obyek yang bisa lu nikmati sembari Selfie….

Hanya menikmati sembari Selfie?? Gue akan melakukan lebih dari itu…

Ekspedisi ini sudah gue mulai sejak 2012… disaat issue bumi ini akan kiamat, gue lebih milih trip ke jogja bareng seorang kawan dengan cara backpackeran. Berangkat naik Motor dari Malang dan Menumpang kereta pagi dari surabaya. Jika memang benar saat itu akan kiamat, setidaknya kami akan mati di Jogja karta yang indah… begitu kelakar gila kami saat di kereta pagi itu…

3 hari 2 malam, waktu yang sangat sempit untuk menggali misteri tersembunyi tentang jogja. Karena itulah ekspedisi ini gue rencanakan 6 tahun setelahnya… 2020 adalah “Remidi” dari dahaga gue yang sempat tersedat selama 6 tahun. Dahaga untuk mereguk pesona setiap sudut jogjakarta…

Rencana ini gue mulai awal desember 2019, dengan menghubungi kembali teman-teman backpacker gue dulu. Tapi rentan waktu 6 tahun membuat status kami berubah, dari single menjadi ganda campuran dan beberapa diantaranya telah beranak pinak. Sehingga sangat sulit untuk bisa traveling bersama karena beberapa kepentingan keluarga. Tapi gue optimis, diantara mereka akan tertarik dengan proposal Ekspedisi ini…

Trip direncanakan 16 – 20 Maret 2020, Space 2 bulan cukup untuk mengatur ulang jadwal dan mengajukan cuti dari kantor. Mengingat maret juga bukan musim liburan, akan membuat perjalanan kami kemungkinan lebih lancar. Jauh dari hiruk pikuk wisatawan menikmati liburan.

#KASKUStravelstory Road To "Napak Tilas Budaya Jogjakarta" 2018
Bermula dari stasiun ini

Backpacker dengan kereta Pasundan dari Gubeng Surabaya. Dengan harapan Tiket lebih murah di banding KA Gajayana atau Malioboro ekspress dari Malang. karena kembali lagi, konsep ekspedisi Gue dan teman-teman adalah Backpacker. Melakukan Perjalanan dengan budget minim tapi hasil yang maksimal. Karena Selain alasan tersebut, kereta api adalah satu-satunya jalan untum memasuki Gerbang Sejarah tujuan Pertama kami….

Benar…. Stasiun lempuyangan…. Itulah tujuan pertama Ekspedisi kami…


Stasiun Lempuyangan…

#KASKUStravelstory Road To "Napak Tilas Budaya Jogjakarta" 2018
Lempuyangan, saat langkah pertama di jogja mulai dijejakkan



#KASKUStravelstory Road To "Napak Tilas Budaya Jogjakarta" 2018
Stasiun kereta, stasiun dari semua mimpi-mimpi kita



#KASKUStravelstory Road To "Napak Tilas Budaya Jogjakarta" 2018
Lempuyangan punya nilai sejarah yang kental

Stasiun Lempuyangan…Are you Serius???
Why… kenapa sebuah stasiun menjadi destinasi wisata adalah hal yang aneh?? Buat gue Stasiun adalah tujuan wisata yang eksotis. Saat kaki pertama turun dari kereta dan menjejak di pelataran sebuah stasiun, itu seperti kita masuk ke sebuah masa lampau. Seperti masuk ke sebuah lorong waktu yang panjang, dan melemparmu ke sebuah hiruk pikuk sejarah kolonial. Bahkan gue yakin, Salahsatu faktor berkembangnya Peradaban sebuah kota, pasti berawal dari Stasiun…

Ini yang akan gue eksplore dari Lempuyangan, salah satu Stasiun Tertua di Kota Jogja. Bahkan Lebih tua dari Stasiun Tugu. Lempuyangan di resmikan tahun 1872, dan Tugu 15 tahun setelahnya. Lempuyangan punya andil besar dalam membangun perekonomian Jogjakarta, karena pada saat itu Lempuyangan menjadi poros utama pengiriman Gula.

Konstruksi arsitektur bangunan yang ingin gue dalami, karena ada hal-hal yang unik di setiap pembangunan stasiun. Dan buat gue, setiap detilnya adalah sebuah hal yang menarik untuk pelajari…



Malioboro

#KASKUStravelstory Road To "Napak Tilas Budaya Jogjakarta" 2018
Gerbang masuk ke "harta karun" jogjakarta
#KASKUStravelstory Road To "Napak Tilas Budaya Jogjakarta" 2018
Malioboro sudah berbenah, berbeda dengan 2012 yang lalu
#KASKUStravelstory Road To "Napak Tilas Budaya Jogjakarta" 2018
Malam adalah keindahan di malioboro
Ada satu hal yang penting dalam sebuah traveling, usahakan perbanyak perjalanan dengan berjalan kaki. Kenapa? Dengan berjalan kita bisa lebih menikmati pemandangan sekitar dan menemukan hal-hal yang baru. Ini yang dulu gue lakukan dari Lempuyangan ke Malioboro. Beberapa kali becak dan ojek datang menawarkan jasa, tapi selalu gue tolak. Berjalan di antara pemukiman warga menjadi hal unik tersendiri. Dari lempuyangan ke malioboro kita akan melewati gang kecil diantara pemukiman warga dan bantaran kalicode serta macetnya kawasan malioboro.

Malioboro adalah destinasi selanjutnya, hal yang akan gue lakukan pertama kali di temapt ini adalah mencari penginapan. Penginapan banyak dengan fasilitas yang bersaing. Tapi untuk penginapan yang layak untuk backpackeran berkisar 80 – 125rb dengan fasilitas temapt tidur, kipas angin dan lemari kecil. Yaah nggak banyak dan nggak mewah emang. Kembali lagi, konsep gue adalah backpackeran.

Apa yang bisa ktia dapat di malioboro?? Banyak… banyak orang jualan… belanja, njajan, atau mengisi perut. Tapi bukan itu yang menarik buat gue. nanti setibanya di malioboro, gue pengen menyusuri jalan-jalan yang bersimpangan dengan jalan malioboro, karena di beberapa sudutnya banyak gue jumpai bangunan2 lawas dulu. Dari rumah, café, pertokoan. Semoga bangunan2 itu masih ada ntar…


Pasar Kembang – Stasiun Tugu – tugu jogja
#KASKUStravelstory Road To "Napak Tilas Budaya Jogjakarta" 2018
Eittss... bukan untuk "tanam saham" tapi gue penasaran, gimana kehidupan malam disana


#KASKUStravelstory Road To "Napak Tilas Budaya Jogjakarta" 2018
bangunan satu ini juga menyimpan jutaan sejarah




#KASKUStravelstory Road To "Napak Tilas Budaya Jogjakarta" 2018
Icon Jogjakarta

Udah ngejogrog di Malioboro kurang lengkap kiranya tanpa mampir ke Pasar Kembang ( Baca : Sarkem )…. Hehehe
Eit jangan salah… gue pengen kesana bukan berarti gue pengen “tanam saham” … gue Cuma tertarik dengan aktivitas kehidupan disana saat malam tiba. Bagaimana atmosfir tinggal di lingkungan lokalisasi? Bagaimana rasanya mau sholat di masjid tapi ngelewati wisma-wisma kesukaan hidung belang? Buat mereka yang menghuni di sekitar sana mungkin udah biasa, tapi buat gue itu luar biasa…

Tak jauh dari situ kita sampai ke stasiun Tugu, sama halnya dengan lempuyangan. Stasiun ini adalah stasiun tua yang di restorasi kembali. Masih sangat terlihat urat-urat bangunan kuno nya yang menarik untuk di abadikan dalam beberapa foto. Dan yang paling menarik perhatian saya adalah monumen Uap yang berada di depan jalan masuk Stasiun Tugu Jogjakarta. Peninggalan sejarah dari sebuah perkembangan Kereta Api

Berjalan lurus ke utara, kita akan menemukan Monumen Tugu Jogja. Monumen tugu atau yang di kenal Tugu Pal Putih di bangun saat pemerintahan belanda, dan beberapa kali di pugar. Tidak ada catatan sejarah yang jelas mengapa tugu itu di bangun. Tapi percaya atau tidak mitosnya tugu itu adalah titik inti yang berada 1 garis lurus antara keraton – malioboro – tugu jogja dan gunung merapi… gak percaya?? Tunggu hasil ekspedisi gue maret nanti….


Keraton –Taman Sari– Masjid Gede

#KASKUStravelstory Road To "Napak Tilas Budaya Jogjakarta" 2018
Saksi bisu para raja


#KASKUStravelstory Road To "Napak Tilas Budaya Jogjakarta" 2018
saksi bisu putri raja... huehuehue



#KASKUStravelstory Road To "Napak Tilas Budaya Jogjakarta" 2018
Masjid Agung Gede
Hari ke 2 dan ke 3 mungkin akan lebih banyak gue habiskan di keraton dan sekitarnya. Terus terang sejak 2012, rasa penasaran saya tentang denah dan tata ruang keraton belum terobati. Ada banyak ruangan2 keraton jogjakarta yang memiliki nama dan kegunaan masing2. Dan lagi yang ingin saya pelajari lebih dalam adalah tentang “unggah-ungguh” serta kebiasaan para keluarga sultan dan abdi dalem di lingkungan keraton. Keraton adalah tempat sakral bagi warga sekitar. Warga jogja sangat menghormati lingkungan keraton, itu yang menarik perhatian saya tentang sejarah dan misteri yang ada di dalamnya

Tak jauh dan masih dalam lingkungan keraton ada sebuah kolam bernama Taman Sari. Untuk taman sari, gue gak bisa nulis banyak… karena saat 2012 kemarin gue lupa mau ketempat ini… dan Maret 2018 nanti, gak bakal gue lewatin.karena dari sumber-sumber di internet, taman sari itu keren banget. Banyak tempat-tempat yang unik disini. Dan satu lagi yang paling penting, tempat ini sarat nilai sejarah nya…
Masjid Gedhe Kauman adalah tempat wajib kalau ke jogja. Masjid tua peninggalan kekeratonan Jogja di jalan belanda. Masjid Ini juga menjadi saksi terbentuknya organisasi Islam Muhammadiyah. Masjid ini 80% masih memiliki bentuk aslinya. Ditambah beberapa perubahan di berbagai tempat. Yang jelas, menjadi sebuah kebanggaan bisa sholat dan sujud di masjid yang bersejarah…


Benteng Vredeburg - Wisata belanja


Hari Ke 4 dan Ke 5 akan gue gunain untuk ke Vredeburg dan sedikit membeli oleh2 untuk keluarga dirumah. Mulai dari bakpia, jenang, atau beberapa baju di sekitaran malioboro. Benterng Vredeburg cukup melempar kita ke jaman kolonial. Banyak penginggalan yang bisa kita temui disana

Awalnya gue pengen hari2 terakhir bisa ke prambanan, candi boko atau borobudur. Tapi waktu nya terlalu mepet. Traffic yang padat dan perjalanan yang lumayan jauh sangat menyita waktu. Mengingat hanya 5 hari di jogja. Jadi gue rencanain hari ke empat masih berkutat di malioboro baru di hari ke 5 bersiap kembali ke stasiun lempuyangan untuk pulang ke Malang…


Meski tak banyak tempat yang bisa gue kunjungin karena terbatasnya waktu, yang terpenting gue bisa memaksimalkan waktu untuk menikmati dan menggali informasi tentang tempat-tempat yang awesome di jogja…
Jogja…. Sampai Jumpa Maret 2018 nanti!!
0
Share
5 Cafe yang kece abis untuk di Instagram-in
5 Cafe yang kece abis untuk di Instagram-in


Berikut lima cafe instagramable yang dirangkum oleh tugumalang.id, media online partner resmi kumparan.
1. Cafe Loe Min Toe

Suasana Cafe yang etnic dan vintage - kompas


Cafe yang mengambil tema perpaduan antara China dan Jawa ini, dilengkapi dengan barang- barang antik sehingga sangat apik untuk berfoto. Tak hanya itu, cafe ini juga dilengkapi dengan suara gemercik air yang membuat pengunjung cafe merasa nyaman. Memasuki ruangan cafe pengunjung akan disambut dengan koleksi barang antik, diantaranya gelas kuno, tumbukan padi, lonceng, telpon, tempat kamera dan benda antik lainya. Cafe ini terletak di Jalan Tata surya, Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.Bagi para penggemar foto, dapat melakukan foto sampai puas yang didukung dengan banyaknya barang kuno, lukisan di dinding dan perlengkapan dapur yang tertata rapi di lemari jadul. Bahkan, sebagian kursinya juga masih jadul yang sangat menunjukkan keantikan cafe ini. Selain digunakan untuk nongkrong, cafe ini juga disewakan untuk foto preweeding.

Dijamin betah dah - kompas


Kota Malang menyuguhkan segudang potensi kuliner. Diantaranya adalah sejumlah cafe yang unik dan instagramable. Para wisatawan yang sedang berwisata, lima kafe ini bisa menjadi refrensi untuk dikunjungi.



2. Teras Komika

Suasana yang asri dan bersih - tripadvisor


Bagi para wisawatan yang senang melakukan foto dan didukung dengan nuansa yang garden homey, bisa mengunjungi Teras Komika Cafe yang terletak di Jalan Jakarta No 34 Kota Malang. Letak cafe yang sangat strategis dari pusat kota sangat mudah untuk menemukan lokasi ini. Dengan suasana cafe seperti berada di teras rumah tak jarang tempat ini digunakan untuk perkumpulan komunitas bahkan banyak pengunjung yang berfoto dengan Trend OutFit Of Theday (OOTD) yang casual.

Cocok untuk melepas penat - tripadvisor


Berbagai menu juga disediakan di cafe ini mulai dari western hingga tradisional. Selain itu, cafe ini juga menyediakan minuman kopi lengkap dengan kopi import dan kopi nusantara. Untuk dapat bersantai dengan nuansa teras rumah dan menu yang lengkap pengunjung dapat mengunjungi tempat ini sembari menyantap beberapa menu yang telah disediakan. Meski berada di tengah kota, cafe ini menjual menu makanan dan minuman mulai harga Rp 15 ribu hingga Rp 35 ribu.


3. Seoulscent

Melepas Senja dengan minuman hangat - https://travelingyuk.com/


Kafe ala Korea Selatan ini banyak menarik perhatian. Mulai dari desain dan perpaduan warna yang cerah, hingga indah jika digunakan untuk berfoto. Untuk menikmati makanan dan berfoto-foto ala korea, dapat mengunjungi salah satu cafe yang terletak di Jalan Bunga Mondaki, Jatimulya, Malang.

Desain bangunan yang cukup terbuka - https://travelingyuk.com/


Cafe yang mengusung konsep urban pop ini memiliki ruangan indoor dan outdoor. Meskipun dengan mengusung konsep korea, cafe ini menjual semua makanan dengan label halal. Sebelum menyantap makanan korea pengunjung dapat berfoto ala istagramable nuansa korea. Cafe ini menjual menu lengkap makanan seperti kimbab, ramyun, rabboki, tteokbakki, chikin katsu spicy bbq, rabboki beef, chikin katsu blacpaper dan beberapa menu lainya. Cafe yang mengusung konsep korea ini membandrol semua makanan mulai dari harga Rp. 18 ribu hingga Rp. 49 ribu.

Baca Juga : Malang Night Paradise, non stop traveling in Malang


4. Kopi Tuju

cafe keren di malang
Bangunan yang vintage abis - Piridi


Menikmati racikan kopi nusantara rupanya tidak hanya diminati oleh kaum laki-laki saja, melainkan perempuan saat ini juga sangat menikmati. Rupanya, selain menikmati kopi, para perempuan juga menikmatinya dengan berfoto. Cafe kopituju yang didesain dengan unik dan tempat ini sangat cocok untuk digunakan foto instagramable bagi yang suka berfoto. Ya, memang tempatnya agak jauh dari pusat cafe – cafe yang ada di Malang hal ini rupanya tidak mempengaruhi para penggemar kopi dan para penggemar foto untuk enggan mengunjungi tempat ini. Dengan tempat yang tidak begitu luas dan langsung berbatasan dengan trotoar, tapi cafe ini banyak diminati pengunjung.

co working space keren nih
Ngopi sambil kerja enak nih disini - Piridi


Kopituju terletak di Jalan Sultan Syahrir No 7 Kota Malang. Selain memesan kopi, cafe ini juga menyediakan berbagai minuman seperti jus, teh, coklat dan menu makanan ringan sampai makanan berat. Harga minuman dibandrol dengan harga mulai Rp 15 ribu hingga Rp 35 ribu. Sedangkan makanan dibandrol dengan harga Rp 12 ribu hingga Rp 50 ribu.


5. Kon.co Coffee and Garden

Tempat ngopi paling asik malang
Tema alam dengan bebatuan - travelingyuk


Cafe yang cukup minimalis ini, mempunyai tanaman yang tersebar di seluruh cafe. Selain cocok digunakan untuk berfoto dan ngopi, menikmati tanaman yang ada disekitar tempat ini juga cocok untuk digunakan mengerjakan tugas.

Berasa di rumah sendiri saking nyamannya - traveling yuk


Cafe ini cocok dikunjungi pada sore hari saat cuaca sedang cerah ditemani dengan secangkir kopi, ngobrol dan foto dengan kerabat. Tempat yang cukup minimalis ini sangat cocok untuk berfoto dengan konsep garden. Kon.co Coffee terletak di sentra perkopian, Kota Malang yaknj di Sudimoro. Satu gelas kopi dibandrol mulai harga Rp 15 ribu, pengujung yang tidak begitu menyukai kopi dapat menikmati minuman dengan varian yang lainya.




Sumber : Kumparan
0
Share
Museum Sejarah Bentoel

Di Malang ada pabrik rokok yang besar bernama Bentoel. Rupanya cikal bakal Bentoel ini sudah ada sejak tahun 1930. Wisatawan bisa mengenal cikal bakal pendirinya di Museum Bentoel, Malang.

Saya bukan perokok dan tidak menyukai asap rokok. Namun, bukan berarti saya antipati dengan Museum Sejarah Bentoel yang notabene museum pendiri salah satu industri rokok terkenal dari kota Malang. Dari museum ini saya bisa meneladani kegigihan dari pendirinya, Ong Hok Liong.

Meja kursi tamu dan foto pemimpin Bentoel

Meskipun saya besar di kota Malang, saya baru mengetahui keberadaan museum ini baru-baru ini. Tidak banyak teman-teman yang mengetahui keberadaannya. Sehingga saya pun mengandalkan mesin pencari untuk menemukan museum ini. 

Dari mesin pencari tersebut saya mengetahui lokasi Museum Sejarah Bentoel di Jalan Wiromargo 32 atau dulu dikenal sebagai Pecinan Kecil. Untuk mencapai museum ini saya bisa naik angkutan apa saja yang melewati pasar besar, seperti AG dan AMG, baru kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki. 

Aneka cengkeh nusantara

Oleh karena posisi sedang berada di stasiun Kota Baru, Malang, maka saya pun perlu naik angkutan umum dua kali atau juga bisa naik ABG lalu dilanjutkan berjalan kaki yang lumayan untuk siang yang panas ini. Seorang pengemudi becak motor menawarkan untuk mengantar dengan tarif Rp 15 ribu. Harganya tergolong wajar sehingga saya pun mengiyakannya. 

Dengan naik becak motor, waktu perjalananpun menjadi singkat. Hanya berkisar 15 menitan dari stasiun. Museumnya memang tak jauh dari deretan toko di pasar besar. Lokasinya masuk gang dan tidak ada petunjuk arah sehingga tidak banyak yang mengetahui keberadaan museum ini.

Tidak ada biaya atau tiket masuk. Pengunjung cukup mengisi buku tamu di pos satpam. Museum ini buka setiap hari kecuali hari Selasa yaitu pukul 10.00-16.00 WIB. 

Benda antik milik Ong Hok Liong

Halaman museum yang dulunya rumah pribadi Ong Hok Liong ini nampak asri. Ada dua bangunan. Bangunan yang lebih kecil biasanya digunakan untuk pertemuan. Bangunan yang lebih besar untuk menyimpan koleksi museum.

Bangunan rumah ini telah berusia seabad lebih. Bangunannya kokoh, nyaman dan anggun. Di bagian depan rumah terdapat meja kursi tamu dan juga foto pemimpin Bentoel. 

Kemudian ada ruangan galeri foto, galeri cengkeh, berbagai merk rokok Bentoel Group, tentang Bentoel Group, dan Bentoel masa kini. Ada juga barang-barang antik peninggalan sang pendiri, seperti telepon, radio, sepeda, dan sebagainya. 

Perjalanan Bentoel dimulai tahun 1930 dimana pendirinya, Ong Hok Liong mulai bereksperimen dengan tembakau dan cengkeh untuk menciptakan racikan rokok yang nikmat dengan industri rumahan bernama Strootjes Fabrik Ong Hok Liong. Saat itu nama merk rokoknya seperti Toerki, Kelabang, Boeroeng, Djeroeh Manis, dan Kendang. 

Baru pada tahun 1935 setelah melakukan perjalanan spiritual, ia menamakan produknya Bentoel. Sesuai dengan nama tanaman di daerah tersebut. Maka lahirlah rokok Tjap Bentoel. 

Oh iya mungkin ada di antara Kalian yang belum tahu apa itu bentoel. Ada yang menyebutnya talas. Zaman saya kecil, tidak susah sih menemukan tanaman umbi-umbian ini. Umbi ini biasanya dimasak dengan dikukus dan dimakan dengan ditaburi sedikit garam. Rasanya gurih dan mengenyangkan. 

Kembali ke sejarah Bentoel, pada tahun 1954 nama perusahaannya berganti menjadi PT Perusahaan Tjap Bentoel. Lalu pada 1972 baru mulai dibangun kompleks industri Bentoel seperti di lokasi saat ini. Kemudian pada tahun 2010, Bentoel dimerger dengan British American Tobaco dan kemudian menjadi Bentoel Group. 

Pada ruangan lainnya saya melihat foto-foto bagaimana karyawan pabrik rokok jaman dulu memetik bahan-bahan rokok dan menjemurnya. Bagaimana mereka membuat rokok kretek buatan tangan dan kemudian menggunakan mesin, serta suasana pabrik rokok jaman dulu. 

Di ruangan berikutnya, dijelaskan cara membuat rokok kretek dari manual hingga menggunakan mesin berteknologi. Bahan baku rokok adalah tembakau dan cengkeh. Untuk membuat racikan rokok yang nikmat, tentunya perlu mengetahui citarasa berbagai cengkeh yang ada di Indonesia. 

Saya bukan perokok sehingga saya tidak punya ikatan dengan berbagai merk rokok yang terpajang di sini. Saya hanya mengenali beberapa merk. Salah satunya Bentoel Biru yang pernah disukai ayah saya hingga ia berhenti merokok.

Bentoel telah menjadi bagian dari kota Malang sehingga sejarah perjalanan Bentoel juga sedikit bersentuhan dengan sejarah kota Malang. Dari kunjungan ke museum ini saya melihat mimpi seorang awam dalam sebuah rokok yang ternyata terwujud berkat kegigihannya. 


Sumber Detik Travel
0
Share
Newer Posts Older Posts Home

Popular Posts

  • Mengenal Lebih Dalam Prefektur Fukuoka Jepang
    Sebagai prefektur yang terletak di bagian selatan Jepang, Fukuoka telah lama berperan sebagai penghubung Jepang dengan negara lainny...
  • Gyeongju (Kyongju), Kota dengan Sejuta Sejarah
    Kota Gyeongju Rapi dan Bersih Gyeongju adalah sebuah kota persisir yang berada jauh di ujung tenggara Provinsi Gyeongsang Utara, Ko...
  • Rute Kirab Budaya dan Pawai Kendaraan Hias 2015 Kota Malang
    Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kembali akan menggelar Kirab Budaya 2015 dalam rangka memperingati HUT ke-70...

Labels Cloud

Korea Selatan Mancanegara Wahana Wisata Wisata Alam Candi News Jepang Artikel Trip Kuliner Tempat Bersejarah Tempat Unik Malang Hotel dan Penginapan Museum Tips Budaya Pantai Peninggalan Sejarah Promo Singapura Batu Cafe China Inggris JatimPark Jogjakarta Myanmar Sungai Thailand Transportasi Wahana Wisata Belanja

Blog Archive

  • ▼  2019 (5)
    • ▼  December (4)
      • Pengunjung bertato dilarang masuk Onsen di Jepang???
      • Jangan Sembarangan Share Boarding Pass, Ini alasannya
      • Road To "Napak Tilas Budaya Jogjakarta"
      • 5 Cafe yang kece abis untuk di Instagram-in
    • ►  January (1)
      • Belajar Perjuangan Hidup Lewat Museum Bentoel di M...
  • ►  2018 (7)
    • ►  December (7)
  • ►  2016 (59)
    • ►  July (8)
    • ►  June (10)
    • ►  May (34)
    • ►  February (7)
  • ►  2015 (18)
    • ►  September (1)
    • ►  August (3)
    • ►  March (1)
    • ►  February (13)
  • ►  2014 (12)
    • ►  December (12)
Copyright © 2016 Netpacker

Created By ThemeXpose & Distributed By Free Blogger Templates